Pekanbaru (Independensi.com) – Hasil autopsi jenazah mayat perempuan yang ditemukan gantung diri di dalam mobil lokasi parkiran Basement kantor DPRD Riau, Sabtu, (10/9) adalah akibat kekerasan (benda tumpul).
Kematiannya disebabkan adanya kekerasan benda tumpul di leher, menekan jalan nafas ditandai adanya asfiksia {mati lemas). Hal itu dijelaskan Kompol Andre Setiawan, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru kepada sejumlah wartawan, Senin, (12/9) di Pekanbaru.
Saat ditanya, apakah korban meninggal karena dibunuh, Andre belum bisa menyimpulkannya. Pihaknya masih terus melakukan pendalaman. ‘Belum dapat di simpulkan, masih pendalaman saksi-saksi dan alat bukti yang ditemukan,” kata Andre.
Dikatakan, penyidik telah memeriksa 6 Closed Cirkuit Television (CCTV) di areal kantor DPRD Riau. Masih dilakukan pendalaman terhadap 6 CCTV, ditambah 1 CCTV lagi yang diperiksa hari ini, ujarnya.
Sebagaimana diketahui, petugas security Kantor DPRD Riau menemukan mayat seorang perempuan posisi gantung diri didalam mobil yang sedang parkir di Basement DPRD Riau.
Mayat ditemukan Edo dan Bagus, petugas Security DPRD Riau saat melakukan patroli di kawasan perkantoran DPRD Riau, Sabtu (10/9) sekitar pukul 11 Wib.
Mayat yang belakangan diketahui bernama Fitri itu, merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Riau.
Konon kabarnya, Fitri sering berkubnjung ke kantor DPRD Riau, karena sedang menjalin kasmaran dengan salah seorang pegawai yang juga ASN di kantor Setwan DPRD Riau berinitial F. Saat ini, oknum F sudah di amankan, namun statusnya masih sebatas saksi, kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.
Ditempat terpisah, Fariza Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Riau mengakui, bahwa Fitri perempuan yang ditemukan tewas dalam mobil di basement DPRD Riau, adalah salah satu staf di kantornya.
Farida yang sedang berada diluar kota tersebut memastikan, bahwa Fitri adalah salah seorang ASN yang bertugas sebagai staf di kantornya. Menurut penjelasan Kabid yang saya suruh mengecek kejadian itu mengakui, bahwa korban meninggal, katanya gantung diri dalam mobil, ujar Fariza.
Perempuan bernama Fitri yang nmeninggal gantung diri dalam mobil benar seorang ASN, juga dibenarkan Ikhwan Ridwan-Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau.
Ikhwan tidak menampik adanya issu yang mengatakan, bahwa Fitri terlibat asmara dengan ASN di Setwan DPRD Riau berinitial F. “Info sementara bunuh diri, namun sama-sama kita tunggu sajalah hasil penyelidikan petugas kepolisian,” kata Ikhwan Ridwan
(Maurit Simanungkalit)