JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga memastikan kesiapan dan kemantapan Flyover Kopo di Kota Bandung sebagai upaya mengurai kemacetan di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, sehingga konektivitas jalan nasional dan jalan tol dapat terus ditingkatkan. Secara struktur, flyover sepanjang 1,3 km ini telah selesai 100% dan kini dalam tahap Uji Laik Fungsi sebelum beroperasi.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan selaku Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan setiap pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan seperti Flyover Kopo harus dilakukan uji laik fungsi sebelum secara resmi dibuka umum untuk memastikan kelaikan dan keamanan konstruksi jalan layang.
“Setelah dinyatakan aman dan sudah dirapihkan semuanya, baru dilakukan uji coba lalu lintas (open traffic), termasuk kelengkapan marka dan rambu-rambunya. Saat ini tengah dilakukan sosialisasi ke masyarakat terkait rencana uji coba tersebut, yang akan dilakukan pada Rabu, 21 September 2022 pukul 24.00 WIB atau Kamis, 22 September 2022 pukul 00.00 WIB,” kata Endra S. Atmawidjaja.
Menurut Endra S. Atmawidjaja, selama uji coba secara terbatas terdapat beberapa ketentuan yang harus ditaati di antaranya jenis kendaraan yang diizinkan kendaraan roda dua dan mobil penumpang, termasuk kendaraan berat dengan pembatasan, lalu tidak diperbolehkan berhenti dan parkir di atas jalan layang, menjaga kebersihan, dan ketertiban di area flyover.
Endra S. Atmawidjaja mengatakan, demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama masa uji coba, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat akan terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah dan Dinas Perhubungan Pemerintah setempat untuk pengaturan lalu lintasnya. Diharapkan juga partisipasi masyarakat Bandung untuk membantu menjaga dan memelihara Flyover Kopo.
“Sesuai rencana timeline yang sudah disepakati, setelah dilakukan uji coba pada Rabu, 21 September pukul 24.00 WIB maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi bersama Forum Lalu Lintas Jabar. Diharapkan dalam waktu satu minggu sudah diperoleh hasilnya,” kata Endra S. Atmawidjaja.
Secara paralel, Kementerian PUPR mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus mempercepat penyelesaian masalah pembebasan lahan yang berada di ujung flyover baik di sekitar Bandung Convention Centre (arah Tol Kopo dan Cibaduyut) maupun di sekitar Caringin (arah Tol Pasir Koja), sehingga tidak terjadi penyempitan jalan yang membahayakan pengguna jalan.
Kepala BBPJN Jakarta – Jawa Barat Wilan Oktavian mengatakan pembangunan Flyover Kopo dimulai pada November 2020 dengan nilai kontrak Rp288,76 miliar yang dananya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Seluruh proses pembangunan rampung minggu pertama September 2022. Untuk kemudian dilakukan serah terima sementara pekerjaan provisional hand over (PHO).
“Flyover ini memiliki panjang 1,3 km dan lebar 18 meter yang terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur. Konstruksi flyover memiliki dua type gelagar type PCU Girder bentang 46 meter dan type PCI Girder bentang 43 meter dengan pondasi yang di gunakan type bore pile diameter 1.2 meter,” kata Wilan.
Flyover Kopo membentang di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung yang bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Jalan Soekarno-Hatta di Kopo merupakan jalur utama bagi para komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung.
Kawasan tersebut juga terdapat 2 persimpangan dan akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja, sehingga kerap mengalami kemacetan. Diharapkan, keberadaan Flyover Kopo nantinya dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan yang kerap terjadi di persimpangan Kopo, Cibaduyut dan Pasir Koja. (wst)