Berduka Atas Intoleransi, GMKI Serang Bagikan Mawar Putih

Loading

SERANG (Independensi)- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Serang melakukan aksi damai dengan membagikan bunga mawar putih sebagai simbol menjaga nilai toleransi dalam keberagaman masyarakat pada Kamis, 22 September 2022.

Aksi ini dilakukan di beberapa titik di Kota Serang, yaitu Lampu Merah Ciceri dan SPBU Palima, serta di Kota Cilegon yang terletak di Lampu Merah Krakatau Steel dan Lampu Merah FT Untirta. Aksi damai ini dilakukan sebagai komitmen GMKI Serang dalam mengimplementasikan paham nasionalisme dan oikumenisme.

“Mawar putih mempunyai banyak makna, terutama simbol kedukaan dan ketulusan. Maknanya, GMKI Serang ikut merasakan duka yang mendalam terkait banyaknya kasus intoleransi yang kian menjamur ditengah masyarakat, namun gerakan ini juga sebagai simbol ketulusan kami sebagai representasi kelompok mahasiswa Kristen satu-satunya di provinsi Banten untuk tetap berada di garis terdepan perjuangan untuk tetap mengawal nilai Pancasila dan mengimplementasikan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan bersama,” ujar Paulina Tamara Nainggolan selaku Ketua Cabang GMKI Serang,

GMKI, sambung Paulina, sebagai anak kandung gereja menumbuhkan nilai kasih sebagai inti utama ajaran umat Kristen. Selain berelasi kepada Tuhan, hendaknya GMKI turut menjaga relasi kepada sesama dengan menebarkan kasih yang tulus tanpa melihat perbedaan latar belakang satu dengan yang lainnya sebagai penghayatan nilai Kristen dalam diri masing – masing.

“GMKI Serang juga berkomitmen untuk menjaga kedaulatan NKRI dan mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis dan rukun antar agama, suku, dan budaya,” ujar Paulina.

GMKI Serang juga berharap dengan adanya aksi damai ini, pejabat publik yang berada ditatanan Pemerintah Pusat hingga ke Pemerintah Daerah dan perangkat lainnya dapat lebih peka dengan aspirasi masyarakat, terutama terkait polemik pembangunan gereja HKBP Maranatha Cilegon.

“Kami juga berharap para pejabat publik mengajak para tokoh agama dan elemen masyarakat lainnya agar dapat bersatu dalam mewujudkan perdamaian dan kerukunan dalam masyarakat yang dicita-citakan,” pungkas Paulina. (HD)