Mutiara Ayu Puspitasari. (Humas PBSI)

Pebulutangkis Pelatnas Amankan Sektor Tunggal

Loading

YOGYAKARTA (Independensi.com) – Nomor tunggal di ajang Kapal Api Indonesia International Series 2022 diisi pemain dari Pelatnas Cipayung. Mutiara Ayu Puspitasari tampil sebagai yang terbaik di tunggal putri.

Dalam partai final yang berlangsung di GOR Among Raga, Yogyakarta, Minggu (25/9/2022), pemain berusia 16 tahun ini mengalahkan rekan satu pelatnas, Stephanie Widjaja lewat laga tiga gim, 15-21, 21-10, 22-20.

“Saya tidak menyangka bisa memenangi pertandingan dan akhirnya menjadi juara, apalagi di gim pertama kalah. Tentu saya senang dengan kemenangan ini. Apalagi, ini gelar pertama saya di level internasional series,” aku Mutiara, usai pertandingan.

Di babak semifinal sebelumnya, Mutiara sukses menundukkan Sri Fatmawati, 21-11, 21-17. Sementara Stephanie Widjaja menang 21-19, 21-16 atas rekan sepelatnas, Saifi Rizka Nurhidayah.

Sedangkan menurut Stephanie, Mutiara yang berusia lebih muda dibanding dirinya, di partai final bermain lebih tanpa beban. Sementara dirinya memang jauh lebih diunggulkan untuk jadi pemenang dan ada tekanan. Selain itu, Mutiara juga lebih bagus dan berani dalam mengambil keputusan.

Dengan keberhasilan tersebut, Mutiara menyebut gelarnya itu bisa jadi modal dan menambah rasa percaya diri untuk menghadapi turnamen Indonesia Internasional Challenge di Yogyakarta, pekan depan.

Pemain tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay jadi yang terbaik dalam turnamen bulutangkis Kapal Api Indonesia International Series 2022. Pemain pelatnas yang menjadi unggulan pertama ini mengukuhkan diri menjadi juara di Yogyakarta. Rumbay tampil lebih menekan dan memikiki motivasi tinggi untuk menjadi juara. Pemain penghuni Pelatnas Cipayung ini sukses menekuk Iqbal Diaz Syahputra dengan skor 22-20, 21-15.

Ikhsan Rumbay (PBSI).

Ikhsan sebelumnya sukses lolos ke partai pamungkas dengan menggusur rekan sepelatnas, Alwi Farhan, 13-21, 21-5, 21-16. Sedangkan Iqbal melaju ke final dengan menundukkan Panji Ahmad Maulana, 21-17, 21-18. Uniknya, dari awal hingga babak pamungkas, Rumbay terus mengalahkan pemain-pemain tuan rumah, termasuk juga rekan sesama di Pelatnas Cipayung. Mulai dari Yonathan Ramlie, Alvi Wijaya Chairullah, lalu Alwi Farhan, dan terakhir Iqbal.

“Dengan kemenangan ini ada rasa senang tetapi juga tidak. Karena, pemain yang saya kalahkan ini dari babak awal semuanya adalah pemain Indonesia yang juga rekan berlatih di pelatnas,” kata Rumbay, usai pertandingan. Menurut Rumbay, kunci kemenangan di final adalah berkat dirinya bermain lebih berani, lebih nekad, dan memiliki motivasi untuk juara lebih besar dibanding lawan.