CIANJUR (Independensi)- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Suryakancana Cianjur melakukan aksi demonstrasi di depan gedung pemerintahan daerah (Pemda) Cianjur pada tanggal 26 September 2022. Demonstrasi itu menuntut Bupati bersikap terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.
Namun, aksi ini berlangsung alot dan panas serta terjadi penjebolan gerbang pemda Cianjur. Hal itu dikarenakan Bupati Cianjur tidak ada. Dan menurut keterangan korlap aksi, Agus Rama Tunggaraga, Bupati Cianjur tidak memprioritaskan kepentingan masyarakat Cianjur.
“Kami hari ini aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM dan kami juga mengeluarkan tuntutan untuk Bupati agar bersikap terkait dampak dari kenaikan BBM ini, tetapi kami kecewa dengan Bupati yang tidak mau menghadapi kami sebagai rakyatnya dan kami merasa dibohongi terkait informasi yang ada karena awal negosiasi itu disebutkan Bupati sedang ada di desa, tapi menurut keterangan Asda 1 berbeda, Bupati sedang di Jakarta ke ATR/BPN” tegasnya.
Presiden Mahasiswa BEM universitas Suryakancana Cianjur pun menyatakan bahwa Bupati Cianjur tidak memprioritaskan rakyatnya. Dan mereka akan melakukan aksi lanjutan dalam waktu dekat ini.
“Hari ini kita bersama mengetahui setelah beberapa dialog dengan asda 1 bahwa kami berpendapat bupati tidak pro rakyat dan kami akan melakukan aksi lanjutan di 4 hari kedepan” tegasnya.