Foto ist : Plt Direktur RSSA Malang dr Kohar Santoso.

RSSA Malang Masih Merswat Puluhan Pasien Luka Korban Tragedi Kanjuruhan

Loading

MALANG (Independensi.com) – Sebanyak 7 orang dari 30 pasien korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, masih dirawat intensif di ruang ICU (intensive care unit) RSUD Dr Saiful Anwar Malang (RSSA Malang).

Menurut Plt Direktur RSSA Malang dr Kohar Santoso bahwa 30 pasien terbagi dua, ada yang di ruang ICU dan diruang High Care.

“Kenapa dirawatinapkan karena kita berikan pengobatan dan observasi. Khawatir ada kondisi perburukan dan lain sebagainya. Itu mesti ditangani lebih jauh,” ujarnya, Selasa (4/10).

Ketiga puluh pasien tersebut, tambah dr Kohar dalam kondisi luka sedang hingga berat. Bahkan, pasien berat dirawat di ruang ICU dengan perawatan pemasangan alat bantu napas, dan segala macam.

“Kondisi pasien di ruang ICU, dipenuhi oleh pasien yang mengalami kesadaran menurun, sesak di dada, dan beberapa patah tulang,” katanya.

Sebelumnya di RSSA Malang lanjut dr Kohar, ada sebanyak 26 pasien dan bisa dipulangkan atau KRS (Keluar Rumah Sakit). Sehingga, total pasien yang dirawat masuk lewat UGD RSSA Malang ada 56 orang.

“Para korban meninggal dunia yang berjumlah 21, berbagai sebab berdesak-desakan dan sebagian terinjak. Sehingga menyebabkan trauma di kepala dan dada. Seperti, karena benturan kepala, dadanya sesak dan ada beberapa patah tulang,” tuturnya.

Ia menyebutkan luka-luka pasien bisa kemungkinan di semua bagian karena mereka diduga kuat mengalami desak-desakan.

Namun dr Kohar enggan berkomentar lebih detail terkait indikasi gas air mata, yang kemungkinan penyebab kematian ratusan korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

“Saya gak akan mengatakan seperti itu, karena kan itu mesti urusan lebih detail dan kesannya lebih jauh,” pungkasnya. (Mor)