JAKARTA (Independensi.com)
Dharma Wanita Persatuan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan melakukan launching buku Stasiun Perkeretaapian Indonesia.
Peluncuran buku setebal 365 halaman dengan kertas dan sapul lux dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Ksrya Sumadi di Kemenhub Selasa (1/11).
Uci Zulfikri selaku penggagas sekaigus penulis buku Stasiun Perkeretaapian Indonesia menjelaskan, mulai dari gagasan, pemotretan, penulisan, penyuntingan hingga penerbitan memakan waktu lebih dari 6 bulan.
Ide Itu datang berawal dari seringnya Uci melihat stasiun yang unik, cantik, etnik hingga modern. Lantas timbul keinginannya untuk mendokumentasikan stasiun-stasiun yang jumlahnya lebih dari 1000. baik yang masih aktif maupun tidak aktif, dalam sebuah buku.
Karena, di luar negeri pun jarang ada yang mendokuentasikan stasiun-stasiun di negaranya dalam satu buku. Padahal banyak sisi unik dan menarik dari sebuah stasiun khususnya dari sisi arsitektur bangunannya.
Masih banyak stasiun-stasiun peninggalan Belanda yang masih aktif seperti Stasiun Kota Jakarta, Stasiun Tugu Yogyaarta, Stasiun Gubeng Surabaya,Stasiun Cirebon yang banyak menyimpan cerita menarik.
Karena penggarapan buku dilakukan oleh Dharma Wanita Persatuan Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan maka diputuskan untuk penulisan dan pemotretan dilakukan seluruhnya oleh wanita, dengan melibatkan komunitas fotografi wanita di sejumlah daerah. “Total ada160 stasiun yang jadi obyek tulisan,” jelas Uci.
Buku yang semuanya berwarna dengan foto-foto bangunan stasiun, peron, rel kereta dan sudut-sudut stasiun memiliki dua cover. Coverpertama menampilkan stasiun modern dan sampul sisi lainnya menampilkan stasiun heritage.
Buku Stasiun Perkeretaapian Indonesia ini harapannya dapat menjadi dokumentasi dan bacaan yang menarik dan tentunya agar masyarakat mengetahui keberadaan stasiun-stasiun tersebut meski hanya dari buku
Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi pembuatan buku Stasiun Perkeretaapian Indonesia yang menampilkan foto-foto dan cerita menarik wajah stasiun modern maupun heritage.
buku ini dapat menginspirasi sekaligus memperkaya khaanah bangsa dan menimbulkan minat baca masyarakat.
Mengabadikan staaiun2 di Indonesia.
Buku yang direkam secara detail dan dikurasi secara cetmat oleh ahlinya, menjadikan buku ini menjadi apik sekaligus menginspirasi. (hpr)