“Mengapa menulis ini penting, karena dengan menulis kita dapat dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dipikiran kita menjadi tulisan. Dan ternyata anak-anak sekalian ini berhasil dalam menuangkannya.” ujarnya, Jumat (25/11).
Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik juga menyampaikan, agar para finalis tetap semangat dan tidak berkecil hati ketika tidak menjadi juara utama.
“Meskipun nanti akan dipilih enam juara utama dari masing-masing SD dan SMP. Ayo kita tetap semangat berliterasi. Karena saya yakin anak-anak yang sampai disini punya pikiran yang luar biasa. Dan meskipun nanti tidak menjadi juara utama, saya harapkan untuk tetap menulis.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bu Min juga mengenalkan beberapa destinasi wisata di Kabupaten Gresik yang dapat dijadikan sebagai objek tulisan. Seperti, Bandar Grisse, Makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim. Sehingga, anak-anak diharapkan untuk bisa mengenal dan menyebarluaskan berbagai macam hal menarik yang ada disekitarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S. Haryanto mengungkapkan, yang melatar belakangi lomba menulis surat cinta ini adalah hasil assessment nasional dalam indikator literasi yang masih di bawah standar.
“Untuk mengajak anak-anak membudayakan literasi, maka salah satu upayanya adalah dengan lomba menulis yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik kali ini.” ucapnya.
Dirinya juga tidak menyangka, lomba ini dapat menjangkau sebanyak hampir seribu peserta dari seluruh SD dan SMP sederajat diwilayah Kabupaten Gresik.
“Kami tidak menyangka kalau animo para pelajar tinggi dalam mengikuti lomba ini, karena estimasi awal target peserta hanya 300 orang saja dari total kategori SD dan SMP Sederajat,” imbuhnya.
Pada kesempatan bertemu Bupati dan Wakil Bupati, para finalis lomba literasi seusai menjalani tahapan final mendapatkan kesempatan berkunjung ke ruang kerja Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan foto bersama.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, berpesan kepada anak-anak agar terus semangat latihan menulis dengan gembira karena di masa depan profesi apapun membutuhkan skill menulis yang hebat.
“Anak-anak tetap semangat untuk menulis dengan gembira, terus berlatih untuk menjadi yang terbaik. Di masa depan skill menulis kalian yang hebat itu pasti dibutuhkan dalam profesi apapun,” tandasnya. (Mor)