JAKARTA (independensi.com)
PT Angkasa Pura II (AP II) Persero merencanakan pemindahan operasional Bandara Husein Sastra Bandung baik penerbangan domestik maupun internasional ke Bandara Kertajati di Majalengka tahun depan.
“Apabila Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan sudah selesai pembangunannya dan saling terkoneksi satu dengan yang lain, maka operasional Bandara Husein Sastra Bandung segera kita pindahkan ke Bandara Kertajati,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Jumat (25/11)
Bandara Kertajati tidak terlalu diminati masyarakat Bandung, Garut, Tasikmalaya dan sekitarnya yang akan terbang, karena untuk mencapai Bandara Kertajati dari Bandung membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam.
Apabila tol Cisumdawu selesai pembangunannya dan mulai dioperasikan bisa memangkas waktu tidak lebih dari 1 jam. Waktu tempuh itu lebih hemat daripada warga Bandung dan sekitarnya terbang melalui bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
Untuk tahap awal, jelas Awaluddin, saat ini Bandara Kertajati dioperasikan untuk penerbangan cargo dan umroh ke tanah Suci Mekah dan mendarat di Jedah dan di Medinah.
Hari ini sebanyak 224 jemaah umroh telah diberangkatkan dari Bandara Kertajati menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Maskapai Lion Air juga akan menerbangkan jemaah umroh dari bandara yang sama.
“Insya Allah tahun depan apabila jalan tol di Dawuan di daerah Majalengka rampung maka operasional Bandara Husein Sastra Bandung segera kita pindahkan ke Bandara Kertajati,” tandas Awaluddin didampingi VP Corporate Communication AP II, Cin Asmoro.
Awaluddin menjelaskan, berdasarkan data, jemaah haji Indonesia sebelum covid 19 mencapai 220.000 jemaah, dimana 36.000 jemaah berasal dari wilayaj Jawa Barat.
Jika calon jemaah haji dari Jawa Barat dialihkan pemberangkatannya dari bandara Kertajatu, ini akan sangat membantu meringankan beban Bandara Internasional Soekarno Hatta pada saat musim haji. (hpr)