JAKARTA (Independensi.com) – Kinerja positif berhasil ditorehkan oleh BPH Miigas seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pembangunan penyalur BBM 1 harga, penetapan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa, serta untuk mendukung penyediaan energi bersih yang terjangkau melalui penetapan harga gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil.
Hal ini salah satunya terlihat dari angka Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp 1,309 triliun atau naik 128,55% dari target sebelumnya.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan dalam acara Capaian Kinerja BPH Migas 2022 di Kantor BPH Migas, Jumat (30/12/2022). Data yang disampaikannya ini merupakan data per 28 Desember 2022.
“Di tahun 2022 PNBP BPH Migas telah mencapai Rp 1,309 Triliun atau 128,55% dari target sebesar Rp 1,018 triliun,”ujar Erika.
Lebih lanjut Erika menjelaskan untuk pelaksanaan tusi BPH Migas pada bidang pengawasan, salah satunya BPH Migas melakukan verifikasi terhadap volume penyaluran JBT dan JBKP. Berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan, terdapat koreksi terhadap volume penyaluran JBT minyak solar. Sampai dengan bulan November 2022 telah dilakukan koreksi sebesar 20.086,467 kl atau kurang lebih setara dengan Rp200M.
“Dan sampai saat ini, Surat Permintaan Pembayaran (SPP) telah mencapai 98,77% atau sebesar 252,98 miliar. Kami optimis bahwa target realisasi untuk penyerapan anggaran tersebut dapat terlampaui. Sehingga hal ini akan menjadi capaian realisasi untuk penyerapan anggaran yang tertinggi,” kata Erika.
Erika Retnowati selaku Kepala BPH Migas juga menyampaikan BPH Migas membangun sebanyak 92 penyalur BBM 1 Harga di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sehingga kalau dihitung secara kumulatif, telah terbangun sebanyak 423 penyalur BBM 1 Harga. Ia turut menyampaikan informasi menyangkut penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) dan BBM bersubsidi dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) hingga 28 Desember kemarin.
“Untuk BBM JBKP jenis Pertalite, telah tersalurkan sebanyak 29,23 juta Kl atau 97,73% dari total kuota 29,91 juta Kl. Lalu JBT jenis minyak Solar sebesar 17,47 juta Kl atau 97,98%, dari total kuota 17,83 juta Kl. Kemudian minyak tanah telah tersalurkan sebesar 0,485 juta Kl atau 100% dari kuotanya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kementerian ESDM membentuk Tim Posko Nasional Sektor Energi yang dituangkan dalam Kepmen ESDM Nomor : 897.K.HK.02/SJN.R/2022 tanggal 13 Desember 2022. Posko Nasional tersebut dipusatkan di BPH Migas dengan Kepala BPH Migas sebagai Ketua. Posko dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022 sampai dengan 4 Januari 2023 yang melibatkan unit KESDM dan badan usaha sektor migas, kelistrikan dan geologi. Sejak pelaksanaannya sampai dengan saat ini kondisi penyaluran energi di sektor BBM, gas bumi, LPG, dan kelistrikan berada pada kondisi aman.