Datuk Seri Syahril Abubakar

LAM Riau Siap Kelola Blok Rokan

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau menyatakan siap untuk mengelola Blok Rokan, setelah masa konsesi PT Chevron Pacifik Indonesia (CPI) habis di Blok Rokan pada tahun 2021 mendatang.

Kesiapan itu ditunjukkan LAM Riau dengan mengirimkan surat resmi kepada Pertamina untuk mengelola Blok Rokan di 39 persen. Sebab 51 persen masih tetap dikelola Pertamina dan 10 persen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau.

Hal itu disampaikan Datuk Seri Syahril Abubakar – Dewan Pengurus Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau kepada Independensi.com Rabu, (4/11/2020) di Pekanbaru.

Menurut Syahril, LAM Riau akan menyiapkan Badan Usaha Milik Adat (BUMA) bekerjasama dengan badan usaha swasta yang lebih profesional dalam pengelolaan usaha perminyakan.

Cara pengelolaannya akan profesional mulai dari persyaratan, finansial dan lain sebagainya. Adapun alasan untuk menggandeng swasta kata Syahril, dikarenakan BUMD Riau akan fokus pada pengelolaan 10 persen sesuai dengan Undang-undang tentang Participating Interesting (PI). Sementara 39 persen itu merupakan busines to busines (B to B) dengan Pertamina, katanya.

Terkait kerjasama dengan Badan Usaha Milik Adat (BUMA), Presiden sudah membuka ruang untuk itu, dan memperbolehkan daerah ikut serta dalam skema busines to busines (B to B), tinggal kita harus memenuhi syarat.

Dan untuk itu, sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan kerjasama dengan BUMA. Pertamina sendiri kata Syahril, sudah melepas 39 persen saham pengelolaan keluar, sehingga BUMA nantinya akan berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga berminat mengelola sumber minyak yang pernah menjadi penyumbang besar APBN ini.

Saham BUMA nantinya akan mengatasnamakan LAM Riau, begitu juga dengan nama direktur dan komisarisnya. Untuk tenaga kerja dipastikan akan memprioritaskan tenaga kerja lokal yang telah berpengalaman di bidang migas.

“Kita memang pemilik tanah, tapi terlepas dari itu, kita hanya ingin skema B to B. Menyangkut lahan yang berada di kawasan tanah adat, nanti akan dibahas dalam kesempatan lain. LAM akan membentuk BUMA, agar bisa ikiut berpartisipasi dalam pengelolaan blok terbesar di asia tenggara itu. “AD/ART LAM Riau diperbolehkan untuk membuat badan usaha,” ujar Datuk Sri Syahril Abubakar.

Jika nantinya LAM Riau diberi kesempatan mengelola lahan Blok Rokan, LAM Riau akan memprioritaskan peningkatan sektor pendidikan di Provinsi Riau dengan memberikan sejumlah beasiswa kepada anak—anak Riau. Kita sudah menyiapkan yayasan untuk mengelola keuangan badan usaha ini, namanya Yayasan KRIS (Kampar, Rokan,Indragiri dan Siak). “Ke-empatnya merupakan sungai besar di Riau,” tambahnya.
(Maurit Simanungkalit)