JAKARTA (Independensi.com) – Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tertahan langkahnya menuju babak semifinal turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2023. Peraih medali emas SEA Games 2021 itu takluk di babak perempatfinal dari ganda Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. 21-16, 17-21, 18-21.
“Pada poin-poin kritis kami bermain kurang tenang dan lawan percaya diri seusai menyusul dengan skor 17-16. Saya merasa hari ini merupakan harinya mereka,” ungkap Apriyani seperti dikutip dari rilis Humas PBSI. “Pertandingan ini berjalan ketat, sayang di poin terakhir kami kurang tenang sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Setelah hal itu, lawan jadi percaya diri hingga poin terakhir,” timpal Fadia.
Dengan kekalahan ini, Apriyani/Fadia harus puas tersingkir di babak perempatfinal turnamen berhadiah total 420 ribu dolar AS itu. Runner up Indonesia Masters 2022 itu mengaku akan melakukan evaluasi ke depannya mengingat Apriyani/Fadia punya target untuk bisa menembus Olimpiade Paris 2024.
“Jujur ada rasa kecewa dengan kekalahan ini, tapi kami bersyukur karena kami jadi tahu letak kekurangan kami selama ini. Kekalahan ini menjadi motivasi kami untuk saya dan Fadia buat berikutnya,” kata Apriyani. “Setelah Indonesia Masters 2023 saya akan mempersiapkan diri lagi menuju race to Olimpiade Paris 2024. Setelah ini kami ingin berlatih lagi untuk mempersiapkan tampil di BAC 2023,” tambah Apriyani.
Adapun untuk Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, kemenangan melawan wakil tuan rumah itu membuat ganda putri rangking delapan dunia tersebut lolos ke semifinal. Pada babak empat besar, runner up Hylo Open 2022 itu akan berhadapan dengan ganda putri China, Liu Sheng Shu/Zhang Shu Xian.
Juara Malaysia International Series 2022 itu melangkah ke babak semifinal seusai mengalahkan ganda putri China lainnya Tan Ning/Xia Yu Ting lewat pertarungan rubber game 21-15, 14-21, 21-8.
Mau Evaluasi
Kekalahan juga dirasakan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung tang harus mengakui keunggulan wakil China, Han Yue di babak perempatfinal dengan skor 21-19, 8-21, 16-21.
“Pada gim pertama bisa dikatakan saya bermain imbang dengan lawan. Kami bisa kejar mengejar poin di gim tersebut,” kata Jorji sapaan akrabnya. “Sayang di gim kedua saya banyak melakukan kesalahan sehingga membuat lawan mendapatkan kepercayaan diri untuk melakoni gim ketiga. Pada gim penentuan saya sudah berusaha semaksimal mungkin dan masih banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu,” ungkap Jorji.
Meski melaju hingga babak perempatfinal, runner up Australia Open 2022 itu mengaku belum puas secara penampilan. Tunggal putri kelahiran 11 Agustus 1999 itu ingin melakukan evaluasi lagi untuk perbaikan ke depannya supaya bisa bermain lebih konsisten lagi.
“Bersyukur bisa melaju sampai ke sini, hanya saja saya kurang puas dengan penampilan saya. Ada beberapa bagian lagi yang perlu dibenahi untuk ke depannya,” tutur Jorji. “Nantinya saya akan evaluasi lagi dengan pelatih dan melakukan untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya,” pungkas Jorji.
Dengan hasil ini, Jorji sejatinya melampaui prestasi pada dua turnamen sebelumnya yang hanya mampu melaju hingga 16 besar. Pada Malaysia Open 2023, Jorji takluk di babak kedua turnamen BWF World Tour Super 1000 seusai dari wakil Chinese Taipei, Wen Chi Hsu lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-16, 18-21. Adapun saat tampil di India Open 2023, Gregoria takluk di 16 besar dari wakil Korea Selatan, An Se Young straight game 16-21, 18-21.