BEKASI (IndependensI.com)- Transportasi kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek rencananya akan beroperasi pada Juli 2023 mendatang. Namun baru bersifat tunggal karena harus terintegrasi.
“Pelayanan LRT Jabodebek direncanakan beroperasi pada Juli mendatang, namun tidak bisa bersifat tunggal tetapi harus terintegrasi, dari hulu hingga hilir, praperjalanan (first mile), selama perjalanan, dan pascaperjalanan (last mile),” ujar Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, Rabu (22/2/2023).
Moda ransportasi umum khususnya di wilayah Bodetabek belum sebaik yang diterapkan di Jakarta. Sedangkan, pelayanan LRT Jabodebek akan optimal apabila masyarakat pengguna dapat dengan mudah mengakses ke stasiun-stasiun LRT.
LRT Jabodetabek rencananya beroperasi dengan 17 stasiun. Total, rute lintasan sepanjang 44,43 km.
Sejumlah fasilitas terintegrasi seperti fasilitas stasiun integrasi LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta Bandung di Halim Perdanakusuma KM 1+350; jembatan penyeberangan orang (JPO/skybridge) di Revo Town sebagai Stasiun LRT Jabodebek Bekasi Barat; akses skybridge dari gedung MTH 27 Office Suite PT Adhi Commuter Properti ke Stasiun LRT Jabodebek Ciliwung; akses skybridge dari apartemen/parkir PT Kresna Inti Utama ke Stasiun LRT Jabodebek Bekasi Barat; fasilitas integrasi skybridge Stasiun LRT Jabodebek Cikunir 1; fasilitas integrasi skybridge dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas dan Stasiun KRL Sudirman. (jonder sihotang)