Foto : TPA Ngipik Gresik Jawa Timur.

Atasi Persoalan Sampah, Gresik Siapkan TPST Belahanrejo

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Belahanrejo, yang berada diwilayah Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus dikebut oleh pemerintah setempat. 

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah pembangunan TPST Belahanrejo dilakukan sebagai bagian dari rencana penambahan kapasitas tempat pembuangan sampah diwilayah Gresik Selatan khususnya bisa segera terealisasi.

“Pembangunan TPST Belahanrejo yang memiliki luas 2 hektar, telah disiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar. Serta ada tambahan Rp 3 miliar, untuk kebutuhan peralatan yang akan digunakan mengelolah sampah,” ujarnya, Rabu (1/3).

“Saat ini pembangunannya masuk dalam tahap proses menyelesaikan hanggar maupun membangun bangunan penunjang. Seperti kantor UPT dan gedung penunjang lainnya yang ditarget pertengahan tahun 2023 sudah bisa beroprasi,” sambungnya.

Sri menjelaskan, jika sudah beroperasi TPST Belahanrejo nantinya bakal memiliki kapasitas sampah sebesar 60 hingga 100 ton per hari. Sehingga, akan mampu membantu mengurangi beban tampung tempat pembuangan akhir (TPA) di Ngipik Gresik.

“TPA Ngipik yang selama ini menjadi tempat pengelolaan sampah dari seluruh wilayah di Kabupaten Gresik, kondisinya sudah dinyatakan overload (kelebihan kapasitas). Makanya dibangunnya TPST Belahanrejo, diharapkan bisa mengcover sampah dari wilayah Gresik Selatan yang selama ini masuk ke Ngipik,’’ tuturnya.

“Di TPST Belahanrejo, nantinya sampah yang masuk akan dipilah, untuk dipilih sampah apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk kemudian diolah,” imbaunya.

Pembangunan yang sama lanjut juga bakal dilakukan diwilayah Gresik Utara. Namun, tentunya hal tersebut menunggu selesainya TPST Belahanrejo.

“Untuk rencana pembangunan di Gresik Utara sudah dibahas dan lahannya pun telah disiapkan,” tandasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil studi revitalisasi tahun 2017, TPA Ngipik di tahun 2018 dinyatakan overload. Karena, besaran sampah yang ada tidak sebanding dengan kapasitas tampungnya.

Sebab data yang pernah terhimpun, rata-rata sampah yang masuk ke TPA Ngipik. Tahun 2017 sebanyak 269 ton/hari, 2018 sebanyak 213,79 ton/hari, 2019 sebanyak 189,92 ton/hari dan pada 2020 sebanyak 125,65 ton/hari.

Sementara per Desember 2021, rata-rata sampah yang masuk ke TPA Ngipik sebanyak 380 ton/hari. Bahkan saat itu DLH Gresik sempat menegaskan, apabila besarannya tidak berkurang atau masih tetap hingga lebih maka di tahun 2023 TPA Ngipik sudah tidak bisa menampung. (Mor)