Membuat Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, didampingi Ketua DPRD Much. Abdul Qodir dan dua orang anggotanya yang berasal dari Bawean langsung mengunjungi lokasi bencana untuk melihat dan memastikan kondisi pasca terjadinya bencana.
Desa Patarselamat, Kecamatan Sangkapura, menjadi lokasi pertama kunjungan pertama. Karena wilayah ini merupakan daerah terdampak terparah dan banyak infrastruktur yang rusak. Seperti, Kantor Balai Desa, Pokesdes dan rumah warga. Serta, melanjutkan melihat kondisi jembatan ambruk di Desa Sawahmulya.
“Kami sudah melihat langsung kondisi dampak banjir dan longsor. Recovery pasca bencana harus segera dilakukan, perbaikan infrastruktur seperti penanganan kerusakan rumah, jembatan dan akses jalan, “ujarnya, Selasa (7/3).
Untuk recovery Bupati akan mendatangkan alat berat, agar upaya penanganan longsor di beberapa titik desa untuk menormalisasi kali atau sungai yang mengalami pendangkalan atau penyempitan akibat longsor dapat ditangani.
“Nantinya alat berat disiagakan disini, secara bertahap akan melakukan penanganan longsor di Bawean. Selain itu, saya minta Dinas PUTR dan DCKPKP untuk melakukan perbaikan fasilitas umum yang rusak dan saluran air bersih warga yang terdampak banjir,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga meninjau gedung UPT SD 357 di Desa Sungairujing yang mengalami kerusakan tertimbun longsor. Akibatnya sekolah yang awalnya terdapat 5 ruang kelas, kini menyisakan hanya 1 kelas.
“Ada 4 ruang kelas UPT SD 357 Gresik ini yang ambruk tertimbun longsor, untuk langkah awal perbaikan sekolah kami berikan bantuan senilai 10 juta,” tuturnya.
Sementara Kepala Sekolah UPT SD 357 Gresik, Muhammad Muhajir mengaku senang dengan kunjungan Bupati bersama rombongan yang langsung merespon kondisi sekolah pasca bencana.
“Kami berharap segera dilakukan perbaikan atau pembangunan sekolah, supaya proses belajar mengajar bisa berjalan dengan normal aman dan nyaman,” ucapnya.
“Untuk sementara waktu, proses pembelajaran kita lakukan dengan cara non tatap muka (daring). Ini menjadi solusi jangka pendek yang harus diambil agar pelayanan pembelajaran kepada siswa tidak terhenti. Selain itu, pembelajaran dilakukan dengan memakai fasilitas desa,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut Bupati bersama rombongan juga mengidentifikasi, kondisi di Desa Daun Kecamatan Sangkapura, sebab terdapat 2 rumah roboh dan 4 rumah mengalami rusak berat, jembatan irigasi sekaligus penghubung antar desa yang hanyut terkena banjir. Sehingga, terdapat 168 orang warga setempat terdampak longsor dan banjir. (Mor)