Sabana Cikasur. (Istimewa)

Sabana Cikasur: Eks Lapangan Terbang Miliki Pemandangan Indah dan Kisah Mistis

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Sabana Cikasur merupakan sebuah hamparan ladang luas indah di Gunung Argopuro, Jawa Timur. Kerap wisatawan maupun pendaki gunung, Sabana Cikasur memiliki pemandangan nan indah sekaligus kisah mistis.

Lokasi sabana yang berada di ketinggian sekitar 2200 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) ini bisa dilalui lewat jalur Baderan, Situbondo. Sabana yang terhampar luas ini, pada jaman penjajahan Belanda dan  Jepang pernah dijadikan landasan pesawat. Pasca kemerdekaan Indonesia, landasan pacu ini sudah tidak difungsikan lagi. Bekas landasannya pun tertutup dengan rerumputan hingga menjadi sabana luas.

Bangunan sebagai pengontrol pun sudah rusak, menyisakan reruntuhan dan tiang tiang pancang bangunan. Sejauh mata memandang hanyalah padang rumput yang luas dengan beberapa bukit berhias satu dua pohon pinus. Untuk menuju lokasi ini diperlukan fisik yang mumpuni, karena jarak dari basecamp menuju lokasi ini memakan waktu tempuh dua hari dengan berjalan kaki. Namun jika ingin ditempuh dalam waktu cepat bisa menyewa jasa ojek dengan biaya sebesar Rp. 350.000 per orang dengan waktu tempuh hanya 3 jam saja.

(Ist)

Lokasi yang terhampar luas ini sendiri merupakan habitat dari hewan liar yang ada di gunung Argopuro termasuk Merak Hijau yang menurut informasi populasinya sudah semakin berkurang. Jika beruntung pendaki bisa melihat keberadaan mereka. Lokasi asli dari Merak hijau ini ada di sekitaran danau merak, namun pendaki dilarang memasuki wilayah tersebut karena memang jalurnya sendiri sangat sulit dilalui dan tidak ada jalan setapak untuk menuju lokasi tersebut.

Selain habitat binatang, menurut mitos, Sabana Cikasur Gunung Argopuro adalah lokasi bermain dari Putri Rengganis. Cerita rakyat tersebut menjadi bagian mistis dari Gunung Argopuro. Patut diketahui, Gunung Argopuro adalah gunung dengan trek terpanjang di pulau jawa dengan ketinggian sekitar 3.088 MDPL membutuhkan waktu sekitar enam hari untuk bisa dijelajahi.

Buat kalian penikmat atau pecinta alam, wajib rasanya mendaki gunung ini. Namun ada baiknya jika ingin mendaki gunung ini harus mampu memamajemen logistik dan persiapan fisik menyusul lamanya waktu pendakian. (Joell Prasetyo – penulis adalah pehobi mendaki gunung)