JAKARTA (Independensi.com) – Jaksa Agung Burhanuddin mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk tidak mengadakan kegiatan “Open House” pada Hari Raya Lebaran 1444 Hijriah agar tidak menimbulkan kecemburuan dan tidak flexing di tengah-tengah masyarakat.
“Mari kita sambut Ramadhan dengan penuh sukacita dan kesederhanaan,” ucap Jaksa Agung seraya mempersilakan jajarannya untuk selalu hadir di tengah masyarakat dengan membuat program-program keagamaan yang bermanfaat bagi banyak orang.
“Seperti program Jaksa Masuk Pesantren, Jaksa Masuk Masjid, serta memberikan berbagai sumbangan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan dengan ikhlas dan sesuai kemampuan,” tutur Jaksa Agung dalam beberapa pesan khusus terkait dengan bulan suci Ramadhan seperti yang disampaikan melalui Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana dalam keterangan tertulisnya, Minggu (09/04/2023).
Jaksa Agung mengungkapkan juga bulan suci Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya larangan berbuka puasa bersama bagi pejabat Negara dan aparat sipil negara.
“Hal ini dikarenakan kita harus memiliki kepekaan sosial di tengah himpitan ekonomi masyarakat yang sedang krisis. Sehingga pelaksanaan puasa sesuai makna sebenarnya yaitu intropeksi diri, pengendalian diri, dan tidak berlebihan,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan seluruh jajarannya tidak melukai bulan Ramadhan dengan melakukan perbuatan tercela. “Tolong jaga integritas dan profesionalitas kalian semua,” katanya seraya mengimbau masyarakat jika ada jajarannya melakukan perbuatan tercela untuk segera melaporkan kepada pihaknya.
“Laporan tersebut pasti akan kami tindak lanjuti,” ujar Jaksa Agung seraya menyampaikan selama Ramadhan pihaknya melalui Bidang Pembinaan telah melaksanakan kegiatan bazar dengan harga terjangkau bagi seluruh pegawai yang dirangkai dengan pemberian bantuan sosial di beberapa tempat di Provinsi Jawa Barat.
Dia menyebutkan kegiatan Bazar tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin dengan menggandeng Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) dan perusahaan BUMN untuk berpartisipasi. “Selain pada pertengahan bulan Ramadhan kembali digelar bazar diinisiasi pengurus dan anggota Ikatan IAD Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD).”
Dia mengatakan juga dalam bulan suci Ramadhan ini dilakukan kuliah tujuh menit (kultum) dan pembagian takjil bagi pegawai serta masyarakat yang akan berbuka puasa di Masjid Baitul Adli Kejaksaan Agung.
“Pemberian takjil ini merupakan inisiasi dari pengurus masjid dengan dukungan dari para Pejabat Eselon I, II, dan III yang memberikan sumbangan secara sukarela,” ucap Jaksa Agung.
Dia menambahkan terkait dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan bingkisan lebaran terutama bagi para pegawai honorer, pramubakti, cleaning service, dan petugas taman menjadi prioritas dan perhatian pihaknya.
“Karena kita harus memperhatikan orang-orang yang ada di sekitar kita. Sebab hidup itu harus saling berbagi satu sama lain dan bermanfaat. Sehingga keseimbangan dan harmonisasi di kantor dapat diwujudkan. Karena tanpa mereka kita juga tidak bisa berkinerja lebih baik seperti saat ini,” ucap mantan Kajati Sulawesi Selatan ini.(muj)