JAKARTA (independensi.com) – Transaksi tanpa menggunakan uang tunai atau biasa disebut cashless, bukan saja memberikan kemudahan tapi juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna, terutama dalam acara mudik atau pulang ke kampung halaman.
Namun demikian diperlukan kesadaran dan kepedulian masyarakat sebagai penguna untuk tetap memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan. Sementara kepada operator harus sering melakukan sosialiasi dan edukasi.
Demikian hasik diskusi via zoom dengan tema Bincang Santai Jelang Berbuka 2023: Mudik Aman dan Nyaman dengan Caahless yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Perhubungan dan Forum Wartawan Daerah di Jakarta, Senin (17/4).
Hadir sebagai pembicara Adita Irawati Juru Bicara Kemenhub, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat Kemenhub Suharto; Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja; Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi; Direktur Pengelolaan Media Direktorat
Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Dr.
Nursodik Gunarjo, M.Si.; dan Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio;
Jahja Setiaatmaja menjelaskan banyak vitur yang di berikan BCA dalam mobile banking yang bisa digunakan dengan smart phone pada saat mudik lebaran seperti sekarang ini.
“Karena beberapa produk untuk mudik sudah disiapkan dan lengkap. Aplikasi sudah tersedia. Tapi kadang masyarakat malas mempelajarinya dan kurang teredukasi,” kata Jahja.
Misalnya untuk mengisi kartu tol tidak perlu mengisi di kantor bank atau ATM tapi cukup melakukan top up melalui smart phone.
Selama ini kalau mau bagi-bagi rejeki di kampung halaman harus datang ke bank atau atm untuk ambil uang cash. Kalau kita pulang kampung naik angkutan umum bisa saja uangnya di copet atau terjatuh dompetnya.
Padahal di vitur mbangking BCA yang sudah di pakai oleh 25 juta nasabah ada vitur Bagi THR, tinggal nge-share ke rekening tujuan sekaligus dengan jumlah yang sama.
Kalau sudah di kampung halaman lupa belum bayar listrik, telepon, air, asuransi, bpns dan sebagainya bisa transfer lewat mbangking.
Sementara itu Ira Puspadewi mengatakan pembelian tiket di penyeberangan yang di kelola ASDP khususnya di lintasan yang ramai, sebagian besar sudah tidak lagi menggunakan uang tunai atau cara-cara go show.
“Secara bertahap ASDP tetus menyempurnakan kualitas pelayanan dan pola operasi. “Kami tidak sekedar berevolusi, mungkin malah melakukan revolusi untuk perbaikan,” tukasnya.
Diawali pada tahin 2017 ketika Presiden Jokowi perintahkan intuk melakukan perubahan yang signifikan, sampai melakikan pembayaran secara cashless pada tahin 2018.
Diakui belum semua lintaaan menggunakan cara ini, khususnya si wilayah Indonesia Timur yang mana jaringan intetnetnya belum stabil. Belum lagi penolakan yang dilakukan konsumen karena olwh mereka dianggap merepotkan.
Seiring dengan waktu, diawali di lintasan Merak Bakauheuni pada tahun 2020 dimana pembayaran dengan non tunai, reservasi secara online membuah hasil. Kebocoran hingga Rp 40 miliar per tahun bisa dihilangkan dan pendapatan naik aignifikan.
“Kok biaa bocor banyak. Bayangkan di musim angkutan lebaran, keuangan kami bisa mengumpulkan uang Rp 8 miliar dalam satu hari sampai uang berhamburan di lantai,”ujar Ira.
Saat sebelum reservasi secara online, lapangan parkir, dermaga dan jalan tol penuh kendaraan. Untuk manifestmemakan waktu yang cukup lama. “Dengan siatem caahless dan reservasi online dibarapkan hambatan itu bisa teratasi,” tutup Ira. (hpr)