Jaksa Agung: Jangan Khianati dan Menyia-nyiakan Kepercayaan Publik yang Semakin Meningkat

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Jaksa Agung Burhanuddin meminta kepada jajarannya untuk tidak mengkhianati dan melukai serta menyia-nyiakan kepercayaan dari publik kepada institusi Kejaksaan yang kini terus semakin meningkat.

“Jangan juga membuat jumawa. Karena pencapaian ini bukanlah sesuatu yang mudah,” ungkap Jaksa Agung dalam kunjungan kerja secara virtual dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H di lingkungan Kejaksaan, Kamis (04/05/2023).

Dia menyebutkan kepercayaan publik yang terus meningkat tersebut berdasarkan hasil survei dari Indikator Politik Indonesia pada 30 April 2023 mencapai 80,6 persen. “Atau tertinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.”

Oleh karena itu dia pun meminta kepercayaan publik tersebut untuk dijaga dan terus ditingkatkan secara berkesinambungan melalui kinerja yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara.

“Karena mempertahankan atau meningkatkannya justru akan jauh lebih sulit,” ucapnya seraya meminta jajarannya untuk fokus terhadap apa yang bisa dikerjakan dengan memberikan yang terbaik dan tetap memperhatikan “sense of humanity” dalam setiap langkah yang diambil.

“Marilah kita juga tetap menjaga semangat dalam bekerja, serta bangun pencapaian positif lainnya sebagai sumbangsih institusi kita bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.

Dia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran kejaksaan yang terus menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Khususnya kepada para pencari keadilan hingga telah meningkatkan marwah institusi yang kita cintai ini,” ucapnya.

Dia menambahkan kerja keras penuh integritas serta pelaksanaan tugas secara profesional dan proporsional dengan mengedepankan keadilan yang didasarkan hati nurani telah menempatkan Kejaksaan sebagai institusi penegak hukum paling dipercaya masyarakat bahkan melampaui institusi penegak hukum lainnya.


Jaga Netralitas

Terkait tahun politik, Jaksa Agung pun kembali mengimbau jajarannya untuk menjaga serta netralitas dengan tidak menunjukan keberpihakan kepada para peserta kontestasi pemilihan yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

“Waspadai juga semua ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang berpotensi akan terjadi dalam semua tahapan pemilihan dan mitigasi penyelesaiannya sebelum permasalahan dalam tahapan pemilihan mencuat ke permukaan,” ujarnya.

Dia meminta untuk tingkatkan koordinasi dengan semua pihak terkait serta unsur anggota Sentra Penegakan Hukum Terpadu jika terdapat pelanggaran dalam tahapan pelaksanaan pemilihan yang sedang dan akan berlangsung.

Dia menambahkan agar jaga suasana tetap kondusif selama perhelatan kontestasi politik di Indonesia dan laksanakan penegakan hukum yang tidak memihak (imparsial) serta bebas dari kepentingan politik tertentu.

Hadir dalam kunker virtual yaitu Ketua Komisi Kejaksaan, Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan, para Staf Ahli Jaksa Agung dan pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Kejaksaan Agung.

Selain itu para Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri beserta jajaran, serta pejabat Kejaksaan pada perwakilan RI di Bangkok, Hongkong, Riyadh, dan Singapura. (muj)