JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong keterlibatan akademisi dan para ahli khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI) untuk memanfaatkan inovasi dan teknologi dalam memitigasi dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Peran organisasi profesi sangat dibutuhkan dalam mendukung keberlangsungan profesionalisme bidang keairan Indonesia ke depan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ilmu hidrologi adalah kunci fundamental yang sangat diperlukan untuk memecahkan permasalahan sumber daya air yang terjadi dalam hal prediksi dan estimasi, sehingga dapat meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi.
“Disaster hidrologi tidak hanya banjir, tetapi juga kekeringan. Dengan inovasi terapan ilmu hidrologi tentunya sangat menentukan keberhasilan dalam pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) secara keseluruhan. Menurut saya, hidrologi sangat menentukan di dalam kehidupan kita, hidrologi adalah basic science,” kata Menteri Basuki saat membuka Seminar Nasional Masyarakat Hidrologi Indonesia Tahun 2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (6/6/2023).
Menurut Menteri Basuki, acara seminar ini dapat menjadi kesempatan yang baik untuk memperkuat hubungan dalam mengelola sumber daya air, meningkatkan profesionalisme, berbagi pengalaman, dan mengadopsi teknologi terbaik dalam tata kelola air. Diharapkan ilmu hidrologi dan hidrologi terapan memegang peranan yang sangat penting untuk di-consider dalam mencari permasalahan dan mendapatkan solusi serta inovasi dalam mengatasi permasalahan Sumber Daya Air.
“Ini merupakan intelektual exercise yang dibutuhkan kita semua dalam rangka memelihara keilmuan di bidang hidrologi. Semoga seminar ini terus memaintenance, terutama mendownload para pakar yang sudah berpengalaman teknologi terapan kepada generasi-generasi muda selanjutnya,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Hidrologi Indonesia yang sampai saat ini masih semangat nguri-uri (merawat/melestarikan) ilmu hidrologi. Ilmu hidrologi juga merupakan kunci dalam mengelola sumber daya air yang lebih efektif dan berkelanjutan baik skala lokal maupun regional dan bahkan dunia.
Ketua Pelaksana Seminar Nasional Eko Winar Irianto mengatakan Seminar Nasional MHI Tahun 2023 mengambil tema Inovasi Hidrologi Terapan Dalam Menghadapi Bencana Hidrometeorologi yang sejalan dengan tema besar perhelatan World Water Forum (WWF) Tahun 2024 di Bali.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian apresiasi MHI Life Achievement kepada 8 pendiri dan senior MHI atas dedikasi dan pengabdiannya dalam mengembangkan MHI. Acara dilanjutkan diskusi tentang tantangan pengelolaan Sumber Daya Air dengan menghadirkan narasumber para pakar, akademisi, dan instansi pemerintah terkait.
Hadir dalam acara, Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Yudha Mediawan yang juga Ketua Umum MHI, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Dewi Chomistriana. (wst)