Kepala DLH Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menyatakan hal tersebut tidak benar. Sebab, pihaknya telah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban di institusi yang dipimpinnya.
“Jika ada kritikan masyarakat terhadap bongkar pasang tanaman, apa yang kami lakukan itu tujuannya untuk melihat kondisi tanaman. Kalau tanamannya gak bisa maksimal pertumbuhannya, kita coba di treatment pake kompos. Tapi kalau tetep gak bisa berkembang, baru kita bongkar,” ujarnya, Rabu (19/7).
“Ada lagi yang memang digunakan untuk pembibitan, karena DLH Gresik kekurangan lahan pembibitan,” sambungnya.
Terkait penyiraman tanaman yang dilakukan lanjut Sri, pihaknya rutin melakukannya. “Penyiraman tanaman rutin kami lakukan,” ucapnya.
Selain itu, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu dan dialami oleh semua daerah. Kami tetap melakukan pemantauan rutin terhadap perkembangan semua jenis tanaman yang ada dibawah pengawasan DLH,” tukasnya
Sri menambahkan, jika DLH dianggap menghamburkan anggaran, hal itu tidak benar. Karena selama ini, pihaknya dalam melakukan kegiatan sudah disesuaikan dengan anggaran.
“Bahkan, untuk membenahi atau mempercantik taman di kawasan Terminal Bunder. Kami kerjakan dengan memanfatkan tanaman yang kita miliki, karena tidak ada anggaran untuk beli bibit tanaman,” tandasnya.
“Kami juga sampaikan ucapan terima kasih, bagi masyarakat yang peduli dengan keindahan kota,” tutupnya. (Mor)