Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) sudah mendukung perdagangan karbon untuk mengatasi pemanasan global, sejak dua tahun lalu.
Hal itu dinyatakan tokoh yang akrab disapa Gus Falah tersebut, menanggapi kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/SEOJK.04/2023 tentang tata cara penyelenggaraan perdagangan karbon melalui bursa karbon (SEOJK 12/2023). SEOJK tersebut merupakan peraturan teknis atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon (POJK 14/2023).
Gus Falah menyatakan, dukungan NU itu terdapat dalam salah satu butir kesepakatan Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah pada Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama yang digelar pada 2021.
“Kala itu, para ulama NU sepakat bahwa perdagangan karbon adalah salah satu cara mengurangi emisi karbon dioksida, untuk mengatasi pemanasan global dan menyelamatkan lingkungan hidup,” ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Jumat 8 September 2023.
Ketua Tanfidziyah PBNU bidang ekonomi dan lingkungan hidup itu melanjutkan, secara syariat Islam pun, perdagangan karbon tak bermasalah. Sebab, perdagangan karbon ini merupakan kompensasi dari pihak yang telah melakukan kerusakan alam atau penghasil karbon, kepada pihak yang menyerap karbon tersebut.
“Jadi perdagangan karbon ini khan pembayaran kompensasi dari pihak perusak atau mufsid , kepada pihak yang memperbaiki atau mushlih, secara syariat tidak ada masalah,” ujar Gus Falah.
“Maka sejak dua tahun lalu NU sudah mendukung perdagangan karbon, sebab NU memang istikamah menjaga lingkungan hidup,” tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.