Bentrokan bermula saat puluhan suporter Gresik United yang berjuluk Ultrasmania berkumpul di depan pintu VIP stadion untuk melakukan demo ke manajemen Gresik United atas kekalahan timnya. Namun aksi demo itu, di hadang petugas kepolisian.
Ultrasmania yang merasah kesal dengan penghadangan tersebut, lalu melakukan pelemparan batu dan benda keras lainnya ke kaca pintu masuk tribun VIP Stadion Gejos. Bahkan melempari bis yang akan mengangkut pemain Deltras.
Tak hanya itu, para suporter Ultrasmania juga merusak pagar besi dan fasilitas yang ada di luar stadion. Sehingga pihak kepolisian melakukan penghalauan dan mendesak suporter ke sisi luar sebelah selatan stadion, akibatnya suporter yang tersulut emosinya melempari polisi.
Untuk meredahkan kericuhan yang berlangsung lebih dari satu jam itu, pihak kepolisian melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter yang berada di sisi selatan luar stadion.
Pantauan langsung dilapangan akibat bentrokan sejumlah aparat kepolisian ada yang mengalami luka. Salah satunya, Kabag ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra yang mengalami luka di kepala terkena lemparan batu saat mengamankan kericuhan.
“Anggota polisi banyak yang terluka akibat lemparan suporter, termasuk Kabag ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra yang luka di kepala dan mendapat perawatan medis di dalam stadion,” ujar salah satu anggota kepolisian saat pengamanan di dalam stadion.
Selain itu, tampak pula sejumlah suporter yang terkena dampak gas air mata dievakuasi ke ruang medis di stadion Gelora Joko Samudro untuk mendapatkan perawatan.
“Mata masih perih terkena gas air mata, saat kejadian saya di luar stadion. Lalu saya masuk kedalam stadion ke ruang medis, untuk meminta penanganan medis soalnya saya mengalami sesak nafas. Alhamdulillah, ini sudah berangsur membaik,” kata Hari salah seorang suporter.
Untuk diketahui, dalam pertandingan itu, tim tuan rumah Gresik United mengalami kekalahan dengan skor 1-2 di kandang sendiri saat menjamu Deltras Sidoarjo. (Mor)