Ilustrasi. (Dok/Ist)

Pertarungan Tim dengan Pemain Berkualitas dan Berpengalaman

Loading

JAKARTA – Laga babak delapan besar Piala Dunia 2022, Sabtu (10/12/2022), bakal menampilkan tim-tim yang para pemainnya memiliki pengalaman dan kualitas terbaik. Selain itu, para pelatih dipastikan menurunkan pemain yang siap baik mental maupun fisik, serta bugar untuk masuk dalam Starting Eleven. Sejatinya agar mereka mampu mengimplementasi strategi pelatih di lapangan sesuai kebutuhan.

Timnas Maroko yang dijuluki Singa Atlas bertarung tanpa beban dan bakal bermain lepas menghadapi Portugal di Stadion Al Thunama, Qatar. Sedangkan laga lainnya, Inggris berjumpa juara bertahan Prancis di Stadion Al Bayt, Minggu (11/12/2022).

Pelatih timnas Maroko, Walid Reragui tentu sudah punya resep untuk mengatasi gempuran atau tekanan pemain-pemain Portugal. Sepertinya tidak beda dengan ketika memulangkan Spanyol di babak 16 besar, yakni bertahan, bak parkir bus di daerah pertahanan sendiri. Sejurus kemudian saat menguasai bola melakukan serangan balik cepat ke pertahanan Portugal melalui pemain asal klub Chelsea, Hakimi Ziyech, Ez Abde dan Yuossef En Nesyiri.

Eddy Lahengko (Ist)

Namun pelatih kelahiran  sebuah daerah wilayah selatan Paris itu dilanda keprihatinan menyusul dua pemain kuncinya di jantung pertahanan, bek asal West Ham, Nayef Aquerd dan bek asal Beksitas, Roman Saiis  kemungkinan tidak bisa tampil menghadapi pertandingan maha penting ini. Aquerd cedera pangkal pahanya dan Saiis masih didera hamstring. Kedua pemain  masih diragukan untuk bermain. Ketidakhadiran kedua pemain tangguh untuk bertahan ini, dipastikan sedikit mengganggu kokohnya pertahanan Maroko.

Kendati demikian, sektor pertahanan masih ada dua bek yakni, Hakimi dan Noussair Mazraoui, termasuk kiper Yassine Bounou. Walau demikian, Reragui perlu mengatur strategi terbaik untuk menurunkan pemain pengganti yang kualitas mendekati kedua pemain cedera itu.

Sementara pelatih Portugal, Fernando Santos masih dipertanyakan apakah melanjutkan menepikan sang bintang Cristiano Ronaldo di angku cadangan atau masuk dalam deretan Starting Eleven. Hanya sang Arsitek berusia 68 tahun itu yang tahu. Kalau pun tidak dimainkan, Gonsalo Ramos layak siturunkan menyusul catatan dalam debutnya sudah mendapat nilai positif dari pelatih. Dia mencetak tiga gol  dari 6 kali percobaan ke gawang Swiss saat babak perempat final.

Santos masih mempercayài Ramos bersama Bruno Fernandes dan Joao Felix untuk membongkar pertahanan berlapis Maroko. Sebab Ramos keral bermain sangat efektif gerakannya tapi selalu mengancam. Penampilannya tidak mengecewakan ketika dipercayakan Santos menggantikan posisi Ronaldo yang tak lagi gesit bagai anak muda.
Sedangkan pada sektor pertahanan, Pepe masih jadi pilihan mengkordinir daerahnya dari serangan balik cepat Ziyech, Youssef En-Nesyri dan Sofiane Boufal.

Portugal yang berambisi meraih satu tiket ke semi final ini, bakal menguji tembok kokoh pertahanan Maroko. Sementara tim wakil Afrika bertekad menghadang dan  memulangkan tim tangguh Eropa untuk yang ketiga setelah Belgia, Spanyol. Bagi Maroko  mencapai perempat final ini sudah prestasi sangat bagus apalagi menggegam tiket semi final, sungguh sejarah dan prestasi yang luar biasa bagi Maroko. Semoga.

(Eddy Lahengko-Pengamat Sepakbola)