Bali (Independensi.com) – Pesona Indonesia Expo 2023 kembali digelar tahun ini di Bali. Acara yang diselenggarakan oleh Pelita MICE ini berlangsung selama 5 hari, mulai dari 22 hingga 26 November 2023 di Oasis Stage, Beachwalk Shopping Center Kuta.
Gelaran di Pulau Dewata ini menjadi event ketiga tahun ini setelah di Surabaya dan Manado. Pesona Indonesia Expo sendiri merupakan event tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan wisata ekonomi kreatif dari pelaku UMKM di Indonesia. Dalam gelarannya yang ke-8 ini, mengangkat tema ‘Pesona Budaya Indonesia’.
Pada pembukaan di Bali, Irvan Wu, Ketua Panitia sekaligus founder Pelita MICE, menyampaikan bahwa event ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia yang beragam kepada masyarakat luas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami melihat ada banyak potensi budaya yang ada di Indonesia, namun juga banyak masyarakat kita belum banyak mengenal budaya apa yang sebenarnya ada, masyarakat Bali mungkin belum paham budaya Papua, begitu sebaliknya. Kita berkeliling ini untuk mencari bakat baru dan memperkenalkan budaya yang sangat bagus sekali hanya mungkin lebih banyak ‘perform’ di dalam area masing-masing.”
Dalam gelarannya di Bali, Pesona Indonesia Expo menghadirkan berbagai macam acara, mulai dari fashion show, lomba, pertunjukan seni, hingga kunjungan ke tempat wisata baru.
Salah satu acara yang menarik perhatian adalah Mrs Global World Indonesia, kontes kecantikan yang khusus diikuti oleh perempuan yang sudah menikah. Kontes ini bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia dan program amal yang mendukung kebaikan hati seorang ibu.
Selain itu, Pesona Indonesia Expo juga mengundang rekan negara tetangga Malaysia, Singapura, Australia, dan Korea Selatan untuk perform di acara ini.
“Kami berharap Bali yang sudah sangat terkenal di mancanegara bisa menjadi pintu gerbang untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia,” ujar Irvan.
Pesona Indonesia Expo ini akan terus digelar hingga akhir tahun 2023 dan akan ditutup di Medan pada bulan Agustus 2024. Selain itu, Pelita MICE juga akan menggelar program unik baru bernama ‘Pesona Ramadan Nusantara’ di Makassar. Program ini akan memperkenalkan budaya dan pariwisata halal yang belum banyak diketahui masyarakat luas.
Sementara itu, Luh Made Winda selaku
Marketing & Communications Head Beachwalk Kuta mendukung program Pesona Indonesia Expo l berlokasi dekat Pantai Kuta, yang ternyata sudah diketahui oleh masyarakat seluruh dunia.
Apalagi, generasi milenial dan gen Z sering berkunjung ke Beachwalk Kuta. Namun, mereka kurang pengetahuannya tentang pesona dan kekayaan budaya Indonesia, sehingga berbagai generasi bisa menikmati suasana perkenalan Pesona Indonesia Expo.
“Jadi, kita sangat bahagia banget acara ini diadakan di Beachwalk, Kuta, karena disinilah tempat paling strategis. Ini sebagai mediasi, bukan hanya tamu domestik, tapi juga internasional,” tuturnya.
Bukan hanya shopping, namun Beachwalk Kuta juga berkonsep ‘dining, life style dan culture’ yang menjadi tempat pertemuan semua kalangan masyarakat, baik domestik maupun internasional.
“Market kita bukan satu jenis, tapi sangat heterogen. Kita selalu adakan kegiatan culture, baik nasional maupun internasional,” tambahnya.
Soal jumlah kunjungan rata-rata 24-25 ribu orang per hari. Bahkan, saat ‘weekend low season’ bisa mencapai 30 ribu per hari.
Jika dilihat pengalaman sebelumnya, saat ‘high season’, jumlah kunjungan wisatawan bisa menembus 50-60 ribu pengunjung per hari saat malam Tahun Baru, Natal atau Lebaran.
“Kalau low season rata-rata 20 ribu sudah minim banget, tapi weekend 25-27 ribu pengunjung,” paparnya.
Jika dibandingkan sebelumnya, diakui ada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sekitar 20-30 persen. Bahkan, jika saat high season terjadi peningkatan kunjungan wisatawan bisa mencapai 50-100 persen
“Dulu rata-rata 15-17 ribu pengunjung, sekarang ada 20 ribu orang per hari. Jadi, sekarang kondisi Beachwalk dipercantik, yang bertujuan menarik customer, orang datang kesini tidak bosan dalam suasana berbeda,” paparnya.
Untuk saat ini, lanjutnya kunjungan wisatawan didominasi dari Australia, India, Cina dan Korea Selatan. “Kalau untuk ASEAN justru didominasi oleh Singapura dan Malaysia serta selebihnya wisatawan domestik,” tutupnya. (hd)