Gus Falah Sebut Pernyataan Ganjar Soal Transisi Energi Sesuai Fakta

Loading

Jakarta- Anggota Komisi VII DPR-RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menyatakan, pernyataan Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bahwa transisi energi menuju energi baru terbarukan harus dilakukan secara bertahap, memang sesuai fakta objektif.

Gus Falah menyatakan, bila transisi energi dilakukan secara terburu-buru, maka harga energi menjadi lebih tinggi, sehingga tak terkejar oleh daya beli masyarakat maupun anggaran subsidi dari negara.

“Faktanya harga listrik dari energi baru terbarukan seperti surya, memang lebih mahal dari harga listrik berbahan bakar energi kotor seperti batu bara. Kenyataan ini membuat kita tak bisa terburu-buru dalam transisi energi,” ungkap Gus Falah, Selasa (16/1/2024).

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, pengembangan energi terbarukan lainnya, yakni panas bumi juga membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan batu bara dan BBM.

Maka, sambung Gus Falah, hal penting yang perlu diperhatikan dalam transisi energi adalah adanya titik keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan penggunaan energi bersih.

“Inilah yang menjadi dasar pemikiran mas Ganjar, jangan sampai kita memaksakan transisi energi secara serampangan, tapi mengorbankan rakyat sendiri,” ujar Gus Falah.

Maka, lanjut Gus Falah, Ganjar-Mahfud akan menjalankan transisi energi secara gradual. Dan dalam proses yang gradual itu, gas menjadi alternatif sumber energi yang bisa diandalkan guna menggantikan batu bara dan BBM.

“Gas ini relatif lebih bersih dari minyak dan batu bara, bisa kita andalkan sebagai tumpuan pasokan energi menuju penggunaan energi baru terbarukan secara lebih masif lagi,” pungkas Gus Falah.