JAKARTA (Independensi.com) – Saat teknologi melaju dengan cepat, anak-anak menjadi semakin rentan di dunia digital. Safer Internet Day 2024, bertema “Safe Internet, Save You”, acara ini bertempat di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Sabtu (24/2). Yang menyuarakan kebutuhan mendesak untuk melindungi generasi digital dari bahaya online.*
Pada perayaan tahun ini, koalisi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, ECPAT Indonesia, Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA), KOMPAK Jakarta, dan YouTube bergabung untuk menggalang kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak di ranah digital.
Data terbaru dari KemenPPPA menunjukkan angka anak-anak yang menggunakan internet terus meningkat, mencapai 26,67 persen pada tahun 2022. Namun, dengan pertumbuhan ini, juga muncul ancaman serius seperti cyberbullying, eksploitasi seksual anak, dan perdagangan manusia. Indonesia bahkan masuk dalam daftar 10 negara dengan tingkat kekerasan seksual anak online tertinggi sejak 2005.
Danny Ardianto, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Indonesia, menekankan komitmen platform digital dalam melindungi anak-anak. YouTube telah memperkenalkan fitur-fitur perlindungan dan pengaturan yang memungkinkan orang tua mengawasi aktivitas online anak-anak mereka. Namun, peran orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak-anak tetap tak tergantikan.
Upaya pencegahan kejahatan anak di dunia online memerlukan dukungan penuh dari pemerintah. Langkah-langkah seperti menyusun Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring dan mengatur penggunaan Kecerdasan Buatan menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak.
Melalui tema “Together for a Better Internet”, Safer Internet Day 2024 menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam melindungi generasi digital. Dengan kolaborasi yang kokoh, kita dapat menciptakan internet yang lebih aman dan bertanggung jawab bagi semua pengguna.