JAKARTA (Independensi.com) – Suasana di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menjadi saksi dari kehadiran yang luar biasa: ratusan mahasiswa dari berbagai universitas berkumpul dalam aksi damai yang diselenggarakan oleh Koalisi Mahasiswa Peduli Demokrasi. Dengan semangat yang membara, para peserta aksi mengekspresikan dukungan mereka pada Bawaslu, lembaga kunci dalam menjaga integritas dan kebersihan proses Pemilihan Umum 2024.
Dalam sorak-sorai dan tuntutan yang lantang, para mahasiswa menegaskan bahwa independensi Bawaslu harus dijaga dan diperkuat. Koordinator aksi, Lingga Pangayumi Nasution, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap politisasi dan intimidasi terhadap lembaga tersebut. “Demokrasi adalah hak kita semua, dan kami siap berjuang untuknya,” ucapnya.
Dengan poster-poster bertuliskan tuntutan-tuntutan mereka, para peserta dengan suara lantang menyuarakan harapan mereka untuk sebuah pemilu yang transparan dan berkualitas. Mereka menekankan bahwa pemilu harus sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat, bukan dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam proses demokrasi juga menjadi sorotan utama dalam aksi ini. Maraknya isu-isu yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemilu menjadi perhatian khusus bagi para mahasiswa. “Kami tidak akan membiarkan upaya-upaya yang merusak demokrasi berhasil. Kami akan mengawal dan menjaga Bawaslu dari setiap bentuk gangguan,” tegas Lingga Pangayumi Nasution.
Meskipun penuh semangat, aksi damai ini berlangsung dengan tertib dan tanpa insiden. Para peserta menunjukkan kesiapan mereka untuk menjaga ketertiban dan kedamaian sambil menyuarakan aspirasi mereka.
“Kami yakin, dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita bisa menjaga integritas pemilu dan mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya,” tutup Lingga Pangayumi Nasution.
Aksi damai ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran dan kejujuran pemilu. Dukungan mereka pada Bawaslu memperkuat fondasi demokrasi dan menegaskan komitmen untuk melindungi nilai-nilai demokratis dalam sistem politik negara.