Bali – Dalam rangka menyambut World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan venue serta kesiapan pelaksanaan kegiatan. Peninjauan dilakukan pada Kamis (16/05/2024), di kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Bali International Convention Center (BICC).
Menteri Basuki melakukan pengecekan secara menyeluruh terkait kesiapan bandara menerima kedatangan dan kepulangan tamu-tamu VVIP serta delegasi, venue fair and expo, hingga venue opening ceremony.
“Untuk opening ceremony, akan dilaksanakan pada Senin (20/05/2024), di BICC. Acara pembukaan dibagi menjadi dua, satu di Mangupura Hall BICC untuk yang hadir secara langsung, dan ada tempat lain lewat sistem mirroring. Total ada sekitar 6.000 orang dalam pembukaan,” jelas Menteri Basuki.
World Water Forum ke-10 juga akan dimeriahkan dengan Pameran (Fair and Expo) yang akan dibuka secara resmi pada Senin (20/05/2024). Pameran tersebut akan tersebar di beberapa lokasi, termasuk di Tsunami Shelter Kuta dan Bali Collection, Nusa Dua.
“Di BNDCC, ada 21 paviliun negara dan 126 organisasi yang ikut berpartisipasi. Kemudian di Tsunami Shelter Kuta ada 70 paviliun, dan di Bali Collection UMKM ada 51 paviliun,” kata Menteri Basuki.
Pemerintah Indonesia juga menyiapkan Indonesia Paviliun dengan 3 tema utama, yaitu Water Resources Management, dan IKN Nusantara oleh Kementerian PUPR serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Paviliun-paviliun tersebut akan menampilkan teknologi immersive dan virtual reality (VR), serta menyediakan souvenir.
Menteri Basuki kemudian berpesan untuk memperbanyak materi promosi di area bandara dan akses menuju venue. Menteri Basuki juga mengimbau kepada panitia agar mempercepat persiapan venue pameran.
“Mohon dikerjakan sebaik mungkin untuk persiapan yang belum selesai. Lusa (18/05/2024) akan saya cek kembali dan mudah-mudahan sudah siap semua,” pesan Menteri Basuki.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Sekretaris Jenderal Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja. (wst)