BEKASI (IndependensI.com)- Dalam pelaksanakan tugasnya, Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi, melaksanakan kunjungan kerja dan langsung terjun ke lapangan.
Dalam kunjungan kerja, ingin melihat secara dekat terkait pelayanan dan kondisi riil lapangan, serta untuk mengetahui potensi di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu (KCP)
Tidak hanya kondisi riil dan potensi yang ingin diketahui. Tapi juga ingin mengetahui kendala atau permasalahan yang dihadapi. Dengan mengetahui hal itu, Kuasa Pengguna Anggaran dalam hal ini Pj Bupati Bekasi bersama jajaran Direksi, dapat melakukan analisis dan kajian untuk perbaikan pelayanan masyarakat kedepan.
Penjelasan itu diungkapkan Anggota Dewas Perumda Tirta Bhagasasi Rahmad Damanhuri saat mengunjungi Kantor Perumda Tirta Bhagasasi Cabang Babelan dan KCP Tambun Utara, Rabu (12/6/2024).
“Selain menjalin silaturahmi dan saling mengenal, kita juga mengetahui peluang dan tantangan apa yang dihadapi di lapangan. Ini menjadi rujukan dewas dalam perbaikan kedepan bersama Direksi dan KPM,” kata Vijay panggilan akrab Rahmat Damanhuri
Disebutkan, salah satu kendala dihadapi di Cabang Babelan dan KCP Tambun Utara, antara lain masalah ketersediaan air baku sebagai bahan utama dalam produksi air bersih.
Kualitas dan kuantitas air baku terkendala. Saluran pengantar air baku, umumnya perlu perbaikan. Diantaranya, perlu ada normalisasi saluran atau sungai untuk menjamin ketersediaan air baku. Sebab, jika kualitas dan kuantitas air baku tidak tersedia dengan baik, pasti berdampak produksi dan pelayanan yang kurang maksimal.
Dalam pertemuan dengan Kepala Cabang Babelan Rahmat Sugimo, diketahui bahwa yang bertanggungjawab atas ketersediaan dan kwalitas air baku, adalah Perum Jasa Tirta (PJT II)
Kedepan ujar Vijay, perlu meningkatkan koordinasi dengan PJT II sehingga dapat menormalisasi saluran pengantar air baku yang saat ini banyak penyempitan dan pendangkalan saluran air.
Masalah kehilangan air atau kebocoran air yang masih tinggi, juga menjadi kendala di lapangan. Banyak penyebab kehilangan air. Diantaranya usia teknis jaringan pipa, kondisi water meter, dan adanya pencurian air atau ilegal conaction. Jadi masih banyak harus yang kita perbaiki di lapangan untuk peningkatan pelayanan, ungkap Rahmad Damanduri.
Kemampuan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga menjadi perhatian. Perlu ada peremajaan dan perbaikan sebagian IPA- IPA yang ada guna memaksimalkan produksi air bersih. (jonder sihotang)