JAKARTA (Independensi.com) – Anggota Dewan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), Erick Thohir menyebut klub-klub peserta Indonesian Basketball League (IBL) harus berani berinvestasi lebih. Hal ini guna membangun ekosistem tim yang kuat dan berjangka panjang, khususnya bagi tim yang belum mapan.
Sepertindikutip dari Antara, Sabtu (13/7/2024), Erick mengakui saat ini kualitas pertandingan IBL sudah membaik dan berkembang cukup pesat, sehingga sudah saatnya peran klub harus lebih aktif untuk membangun home base dan jaringan fan ke depannya. “Tinggal tim-tim yang selama ini di bawah, bagaimana harus berani berinvestasi membangun karena tidak mungkin liga ini penontonnya datang hanya untuk enam atau tujuh klub saja,” kata Erick.
lebih jauh Wrick menambahkan, 14 tim yang bersaing di IBL harus memiliki harapan dan tujuan yang besar, agar bisa bersaing lebih baik setiap musimnya. Apalagi, lanjut dia, pengelola kompetisi sudah mengatur standar gaji dan total gaji maksimal (salary cap) tim per musim, sehingga memberi ruang yang setara antar manajemen klub, guna mengelola kondisi keuangannya. “Hal itu (salary cap) bisa membuat masing-masing klub menghitung bagaimana mereka bisa bersaing antara satu dengan yang lainnya,” ujar pria yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.
Oleh sebab itu, Erick menyarankan setiap klub bisa memanfaatkan sistem kandang-tandang (home and away) guna membangun ekosistem ekonomi klub yang berjangka panjang, mulai dari pengelolaan home base yang tepat, membangun jaringan fans, dan menyiapkan strategi untuk menarik minat masyarakat yang belum mengenal olahraga bola basket.