KFC Jadi Restoran Cepat Saji Terfavorit Di Indonesia

Loading

Jakarta- Indonesia adalah negara yang ekonominya terus berkembang, didorong oleh konsumsi domestik.

Indonesia juga negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, sehingga menjadi pasar yang menarik dengan peluang bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan cepat saji, baik internasional maupun lokal.

Sejak membuka restoran pertamanya di Jakarta pada Oktober 1979, KFC terus menerus memperluas cakupan jaringan restorannya di seluruh Indonesia untuk menawarkan kenyamanan lebih dan lebih dekat dengan pelanggannya. Pada tahun 2019, KFC merayakan tonggak penting — tahun ke-40 melayani pelanggan Indonesia. Pada tahun yang sama, KFC membuka toko ke-700 di Jawa Tengah.

Dalam studi terbaru, Omniki.survey, mengeksplorasi beberapa hal. Salah satunya posisi pasar KFC saat ini di Indonesia.

Omniki juga menelaah faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada popularitas KFC di Indonesia, sehingga membuat konsumen setia terus memilih KFC dibandingkan pesaing seperti McDonalds, Pizza Hut, HokBen, dan lainnya.

Omniki pun mendalami profil pelanggan KFC pada tahun 2024.

Lalu, Omniki juga meneliti apa yang mencegah orang Indonesia memilih KFC, serta saluran utama untuk berkomunikasi informasi kepada pelanggan.

Hasilnya, Omniki menemukan 22,5% dari responden memilih KFC sebagai restoran yang mereka paling mungkin kunjungi. Hal itu mengonfirmasi status quo dengan KFC yang berada di depan meninggalkan para pesaing global dengan kehadiran lokal seperti McDonalds dan Pizza Hut.

Perlu dicatat, bahwa KFC dikenal telah berhasil menggunakan senjata rahasianya, yakni KFC mobile yang memungkinkan perusahaan untuk menguji permintaan konsumen di area baru. Hal ini bisa meningkatkan pangsa pasar KFC selama bertahun-tahun dan mempertahankan posisi terdepannya.

Ketika ditanya lebih lanjut tentang alasan di balik pilihan mereka, mayoritas responden menunjukkan bahwa kualitas makanan adalah faktor terpenting dengan faktor lain seperti kebersihan di restoran, harga. Selain itu, kecepatan layanan juga sangat penting.

Ketersediaan menu anak-anak juga dinyatakan sebagai faktor penentu penting yang mempengaruhi keputusan mereka untuk makan di KFC.

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa orang Indonesia yang berusia antara 18 dan 44 tahun adalah kelompok yang paling sering mengunjungi KFC dengan 69,8% dari responden adalah pria dan 73,9% menganut Islam. Kebanyakan dari mereka juga tinggal di Jawa Timur. Menarik untuk dicatat bahwa di wilayah Jawa, KFC memilih untuk membuka toko ke-700 yang merayakan budaya Jawa dan sejalan dengan tema KFC “Keep Original.”

Secara keseluruhan, penelitian lebih lanjut mengenai preferensi usia 18-44 tentang kebiasaan makan dan konsumsi media akan membantu KFC menemukan peluang baru dan mengembangkan strategi yang akan memenangkan hati orang Indonesia.

Subjek ini memerlukan pemeriksaan dari berbagai sudut. Untuk memastikan respons yang paling tidak memihak, Omniki.survey menggunakan teknik sampel sungai yang membangun sampel online tanpa pendaftaran peserta ke dalam panel lebih dulu. Dalam model penelitian ini, individu direkrut melalui banner online, iklan yang ditargetkan, dan postingan media sosial.

Omniki.survey sendiri adalah perusahaan sosiologi yang berbasis di UEA yang membantu memahami apa yang dipikirkan masyarakat dan bagaimana mereka berperilaku di 120 negara di dunia.