Hamparan persawahan masyarakat di Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi kekeringan dampak kemarau. (ist)

Kekeringan Sawah Dampak Kemarau Meluas di Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Musim kemarau yang terjadi saat ini, berdampak pada petani sawah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Para petani sawah, mulai khawatir mereka kemungkinan  gagal panen.

Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, hingga saat ini, mencatat sekitar  85 hektare sawah di tiga kecamatan mengalami kekeringan. Bahkan  berpotensi gagal panen, dan lahan terdampak kekeringan meluas.

Kekeringan itu ada juga karena  tersumbatnya saluran irigasi yang mengairi hamparan persawahan di Desa Tambelang, Sukatani.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Bojongmangu, kekeringan  disebabkan tidak turunnya hujan sejak tiga bulan terakhir. Sementara saluran irigasi di sana, tidak ada. Petani hanya bisa bercocok tanam mengandalkan air hujan

“Di Tambelang sebanyak 20 hektare sawah kekeringan, kemudian di Sukatani 30 hektare, dan di Bojongmangu sebanyak 45 hektare,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Abdillah Majid.

Sementara Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan, akan segera menambah normalisasi sungai-sungai guna memperlancar air ke sawah.

Pemerintah setempat, selain itu, ia juga akan memberikan bantuan berupa pompa air kepada para petani yang terdampak.

“Kami sudah menyiapkan 60 pompa baru yang akan dibagikan ke petani juga bantuan bahan bakar mesinnya. Target normalisasi sungai juga sampai akhir bulan ini akan digencarkan,” tandas Dani.

Di Kabupaten Bekasi, luas pesawahan yang masih terairi air irigasi,  sekitar 40.000 hektare. Luasan sawah tersebut, tetap dipertahankan ditengah maraknya pembangunan industri dan perumahan. (jonder sihotang)