Rena Da Frina, Birokrat Bogor Yang ‘Makan Asam Garam’ Pemerintahan

Loading

Bogor- Calon Wali Kota Bogor Rena Da Frina, dikenal sebagai tokoh yang telah ‘makan asam garam’ dunia birokrasi pemerintahan.

Perempuan kelahiran 28 Agustus 1980 ini memulai karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak Desember 2003.

Rena awalnya bekerja sebagai staf di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Kemudian pada tahun 2012, Rena memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kariernya di Kota Bogor, sebagai staf di Dinas Pertanian.

Di kota Bogor inilah, Rena mengemban beragam jabatan publik.

Mulai dari Lurah Sempur, Lurah Babakan Pasar, Sekretaris Camat Bogor Timur, Camat Bogor Timur, hingga Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor.

Hingga pada tahun 2023, Rena dipercaya dan diangkat menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor oleh Wali Kota, Bima Arya.

Tapi, jabatan itu tak diraihnya secara gampang . Untuk bisa menjabat kepala dinas, Rena harus ikut diklat terlebih dahulu. Dia juga harus melewati proses open bidding melalui pansel, sebelum akhirnya Rena termasuk dalam 3 orang terpilih yang kemudian dibawa ke TPA atau tim penilai akhir. Baru setelah itu, Wali Kota memilih Rena menjadi kepala dinas.

Terpilihnya Rena sebagai kepala dinas, membuktikan Rena adalah figur yang punya integritas. Sebab, kala itu Wali Kota tak ingin Kepala Dinas PUPR adalah orang yang punya hutang budi dengan vendor.

Rekam jejak itu merupakan bukti, Rena adalah tokoh yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam soal pemerintahan di Kota Bogor.