JAKARTA (Independensi.com) – Calon Bupati (Cabup) Lembata, Thomas Ola dan Cawabup Lembata, Gans Huar merupakan dua figur komplit, yang satunya ekonom dan yang satunya Teknokrat dengan latar belakang pekerjaan yang tidak diragukan capaiannya. Maka, keduanya layak dan tepat untuk menahkodai Lembata pada periode 2024-2029. Kedua Sosok yang dikenal sebagai putera asli Tanah Lepan Bata semakin mendapat perhatian positif dari masyarakat.
Tokoh muda asal Lamanunang Atadei Lembat, Lambertus Kolin yang dipercayakan kaum muda Lembata, tokoh agama, tokoh adat serta simpatisan untuk memimpin tim pemenangan mengatakan, Thomas Ola dan Gans Huar semakin kuat mendapat restu dari masyarakat Lembata. Visinya membangun “Lembata Berperadaban yang berkelanjutan” karena keinginan kuat untuk menjaga budaya asli lembata yang menginspirasi tumbuh kembang kreatifitas di berbagai sektor kehidupan.
“Puji Tuhan, kaka Thomas Ola dan Gans Huar sangat menginginkan arah gerak pembangunan Lembata menuju masyarakat berperadaban. Hal ini menghendaki kemajuan harus tetap berbasis pada kebudayaan asli, tidak kehilangan ruang hidup bersama baik di darat maupun lautan,” ungkap Lamber yang merupakan mantan pengawasan pemilu kabupaten Lembata melalui sambungan telepon pada Senin, 09 September 2024.
Seperti diketahui, Thomas Ola memiliki catatan positif selama pengabdiannya sebagai seorang akademisi Ia dikenal melalui karya-karya tulisnya yang telah menginspirasi generasi muda dan dan Gans Huar dikenal sebagai Fasilitator PNPM dan Pendamping desa hampir 20 tahun bergelut dibidang pemberdayaan bersama masyarakat desa. Pasangan yang akhir-akhir ini akrab dengan jargon “TOL GAS” ini merupakan perpaduan yang sedang ditunggu oleh rakyat Lembata untuk menghantar rakyat Lembata ke gerbang Pembangunan yang adil dan merata tanpa pilih kasih.
Adapun salah satu perhatian TOL GAS nanti adalah mengatasi masalah infrastruktur. Mereka mengidentifikasi 11 indikator yang digunakan untuk mengukur kriteria yaitu: infrastruktur jalan, infrastruktur pasar, infrastruktur pendidikan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur jaringan air, jaringan listrik, dan jaringan telepon.
Lamber sapaan akrab menjelaskan “TOL GAS” mendorong strategi baru untuk kemudahan akses antar wilayah.
Program terobosoan dimulai dari perhitungan secara detail jarak jangkauan masyarakat menuju titik-titik strategis pelayanan publik yakni mengukur kriteria aksesibilitas, yaitu: jarak kantor desa ke kantor Kabupaten; jumlah desa dengan akses ke layanan kesehatan lebih dari 5 km; akses ke pelayanan kesehatan.
Oleh sebab itu Lamber Kolin menuturkan kuatnya keterikatan batin pada paket TOL GAS ini dengan tanah kelahirannya, dengan para leluhur Tanah Lepan Bata akan menjadi semangat untuk membangun Lembata Berperadaban. Ia berharap restu dari masyarakat untuk memenangkan paket TOL GAS, yang merupakan keterwakilan dari dua wilayah besar Ile Ape dan Atadei.
“Saya mengharapkan restu ina ama di Tanah Lepan Bata terus mendukung Paket TOL GAS menjadi nahkoda baru periode 2024-2029,” seraya menyapa masyarakat Lembata dan khusunya orang orang Atadei untuk satu hari satu suara menangkan Paket TOL GAS, karena selama ini kita dari Atadei selalu menjadi bagian dari mengurus orang dan waktunya kita urus putra terbaik Atadei Gans Huar, Ina Ama, Kaka waji, luku rubo weolem be tuak tawa ori meu ne der weli leu enei, go geperem hen weoleo Ter orhe tu keniring ehak hen te hoga bata tite aneken Gans Huar be paket TOL GAS,” tutup Lamber Kolin dalam bahasa daerah. (*)
Setuju.
saat ini jalan ke desa di Lembata dibangun dg dana PEN. Jalan dikerjakan oleh Maria
nus Jawa sebagai penjabat bupati. Dan sejumlah orang memainkan bahwa itu keberhasilan Marianus. Benar dibangun saat Marianus jadwal penjabat. Marianus tidak bisa bangun jalan jika tidak ada keberanian Thomas Ola untuk mengajukan. dan enamdatangani pinjaman dana PEN. DI sini yang hebat adalah Thomas bukan Marianus. Thomas yang datangkan uang. Marianus yang gunakan. Apakah Marianus gunakan dengan benar? Cek fisik pembangunan jalan di antara audit penggunaan anggaran