Bantuan meliputi pemberian 25 gerobak bakso ke Yayasan Miftahul Huda, bantuan pembangunan jalan pertanian dengan pedelisasi dan pembuatan dua sumur bor pengairan sawah yang diberikan pada Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi, Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Selain itu, revitalisasi gedung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Nurul Huda di Desa Domas, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, serta pembangunan ruang kelas baru untuk MTs Maulana Malik Ibrahim di Desa Sooko, Kabupaten Gresik.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menjelaskan, melalui inisiatif program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan, SIG tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga berkontribusi dalam sektor-sektor lainnya, seperti pengembangan usaha mikro dan infrastruktur pertanian.
“Sejalan dengan fungsi SIG sebagai perusahaan BUMN untuk berperan aktif dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. SIG berupaya selalu hadir memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Selain meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kami juga mendukung pengembangan usaha mikro untuk memperkuat perekonomian lokal,” ujarnya, Sabtu (26/10).
“Di sisi lain, pembangunan infrastruktur jalan pertanian sangat penting bagi kelancaran distribusi hasil panen dan mendorong produktivitas petani, serta revitalisasi fasilitas pendidikan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik,” sambungnya.
Sementara Ketua Yayasan Miftahul Huda, yang berlokasi di Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, selaku penerima bantuan, Syaikhu menuturkan rasa terima kasih atas bantuan sebanyak 25 gerobak bakso yang diberikan SIG.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan gerobak bakso dari SIG, bantuan ini benar-benar membantu pedagang-pedagang kecil di Desa Keyongan yang sebelumnya kesulitan dengan fasilitas untuk jualan seperti gerobak, meja, yang mayoritas sudah rusak dan selama ini menggunakan sarana seadanya untuk berjualan,” tuturnya.
Sebagai warga Desa Keyongan, pihaknya juga sangat mengapresiasi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 300 meter dengan lebar 2 meter yang memudahkan akses bagi para petani di wilayahnya.
“Sekarang, sepeda motor dan mobil kecil bisa melintas, membuat pengangkutan hasil panen jauh lebih mudah, jadi petani sudah tidak perlu memanggul gabah dari sawah,” ucapnya.
Selain itu, pembangunan sumur bor yang diberikan SIG juga sangat tepat. Sebab keberadaannya bisa mengairi sekitar 14 hektare sawah padi di Keyongan dan semoga bisa mencegah gagal panen di musim kemarau. Karena sebagian besar sawah di sini mengandalkan pengairan dari tadah hujan,” tukasnya.
Kami sangat bersyukur, SIG adalah yang pertama memberikan bantuan seperti ini. Semoga SIG semakin maju dan terus membantu masyarakat,” tutup Syaikhu.
Senada juga disampaikan Sari Murni, warga Desa Keyongan yang menerima bantuan gerobak bakso dari SIG. Ibu dua anak yang telah berjualan bakso di depan rumahnya selama tujuh tahun ini mengaku terbatas ketika berjualan dengan peralatan seadanya.
“Lokasi rumah saya yang dekat dengan madrasah diniyah membuat pelanggan saya sebagian adalah anak-anak,” ungkapnya.
Dengan bantuan gerobak dari SIG, saya semakin semangat dalam berjualan, serta berharap dengan adanya gerobak ini pendapatan saya bisa meningkat untuk membantu suami saya yang bekerja sebagai petani, terutama untuk biaya pendidikan anak kedua saya yang masih SD,” tandasnya. (Mor)