JAKARTA (IndependensI.com) – Jelang pemilihan gubernur Jakarta, hasil jajak pendapat PPI menunjukkan 42,6 persen pemilih belum menentukan pilihan. Hal ini menggambarkan bahwa ketiga pasang kandidat sama-sama berpeluang menjadi pemenang.
Silent Majority Jakarta (SMJ) melihat ini sebagai bukti kuat bahwa warga Jakarta mendambakan kepemimpinan yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan membawa solusi nyata bagi kota. Jakarta, dengan anggaran lebih dari Rp70 triliun, harus memastikan bahwa dana tersebut kembali kepada rakyat, bukan hanya kepada elite.
“Jakarta ada dalam tangan Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Besar, Maha Pengasih dan Penyayang. Biarlah kehendak Allah yang terjadi pada Jakarta. Jakarta tetap akan jadi indikator stabilitas dan kemajuan ekonomi Indonesia, maka semua warga Jakarta harus bergandengan tangan menciptakan suatu tatanan Adab yang Mulia, tanpa bedakan latar belakang atau status sosial,” kata Calon Gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun, di Amigos Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Independen
Ketua SMJ, Romeo V Sianipar, menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya mendukung calon gubernur yang independen, bebas dari kepentingan partai politik. Dharma, yang berpasangan dengan Kun Wardana Abyoto maju sebagai calon gubernur Jakarta secara independen, tanda dukungan partai politik.
“Sebagai putra Jakarta yang menghabiskan banyak waktu belajar di Amerika Serikat, saya yakin bahwa Jakarta dapat bangkit dengan dukungan jaringan diaspora internasional dan komunitas ekspatriat yang telah berkarya di sini selama puluhan tahun,” kata Romeo.
“SMJ atau Mayoritas Hening Jakarta akan mendukung Dharma-Kun dalam mengatasi persoalan mendasar Jakarta secara independen, bebas dari kepentingan transaksional oknum partai politik,” ujarnya.
“Dengan kepemimpinan luar biasa dari Presiden Prabowo Subianto, saya percaya bahwa Indonesia akan menjadi kekuatan global, dan itu akan dimulai dari Jakarta. Jakarta akan menjadi kota yang berlandaskan nilai-nilai luhur, adab yang baik, dan kolaborasi,” kata Romeo.
“Dharma Kun akan bebas dari utang politik dan mampu melayani rakyat Jakarta tanpa membedakan ras, agama, atau status sosial. Saya yakin banyak warga sudah jenuh dengan proses politik kotor, dan kali ini SMJ akan menggerakkan semua pihak untuk bersatu di belakang Dharma-Kun,” ujarnya.
“Diperkirakan sekitar 45 persen pemilih Jakarta akan mendukung kami. Dharma-Kun telah ditakdirkan oleh Tuhan untuk membawa kedamaian dan kemakmuran bagi Jakarta. Kota ini akan menjadi sebuah metropolis besar yang mencakup wilayah Jabodetabek, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme,” kata Romeo menambahkan.
Kun Wardana menjanjikan Jakarta bebas korupsi dan politik transaksional. “Peran akademisi dan para profesional sangat penting untuk memastikan Jakarta menjadi kota global yang hebat, bebas dari korupsi dan politik transaksional. Kita akan membangun Jakarta yang berlandaskan akal sehat dan adab yang tinggi, menciptakan warisan mulia bagi generasi mendatang,” kata Kun.
Rekrut 50.000 Pekerja
Dengan lebih dari 8,3 juta pemilih di Jakarta, SMJ akan mendorong Dharma-Kun mengurangi pengangguran melalui program merekrut 50.000 orang pekerja Jakarta pada bulan pertama masa jabatan mereka. Program ini akan memberikan gaji sebesar Rp5 juta per bulan bagi warga Jakarta tanpa batasan usia, dengan peluang di bidang kebersihan, logistik, administrasi, teknisi, perawatan, dan pariwisata.
Langkah ini dianggap penting untuk secara langsung mengembalikan dan memprioritaskan anggaran untuk kesejahteraan warga Jakarta. Program vokasional lanjutan akan segera menyusul untuk memperkuat keterampilan dan peluang kerja warga.
Setiap pekerja akan mendapatkan pelatihan khusus mengenai adab dan etika kerja serta pendampingan langsung dari para ahli untuk memastikan kualitas kerja dan produktivitas yang maksimal. Selain itu, mereka akan dimasukkan dalam daftar pajak untuk menjaga ketertiban dan meningkatkan kesejahteraan kota.
Wakil Ketua SMJ, Riggi Aria Wisnu Wardhana Pakualam, mengaku pihaknya menerima dukungan dari diaspora dan ekspatriat di Jakarta. “Kami menerima dukungan luar biasa, termasuk dari diaspora dan ekspatriat yang sudah puluhan tahun berkarya di Jakarta. Semua siap membantu membangun kota yang berkeadilan dan berdaya,” kata Rigi.
“Kami juga akan membentuk Jakarta Dharma-Kun Task Force, Tim Khusus dari para ahli kelahiran Jakarta dari seluruh dunia, yang siap mendukung kepemimpinan Dharma dan Kun dalam memberikan perubahan nyata,” ujarnya.