BGN dan Komisi IX DPR RI sosialisasi MBG di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Tekan Angka Stunting, BGN Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di Kolaka

Loading

KOLAKA (IndependensI.com) – Dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Komisi IX DPR RI resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Acara sosialisasi program ini berlangsung di Aula Sasana Praja Pemda Kabupaten Kolaka, pada Jumat, 14 Februari 2025, dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Safei, Bupati Kolaka, serta perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Dedi Suprijadi. Program MBG ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.

Ahmad Safei menegaskan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk menjalankan program ini mencapai Rp70 triliun, yang telah disetujui oleh Badan Gizi Nasional.

“Ini merupakan tanggung jawab konstitusional saya sebagai anggota DPR Komisi IX, bersama mitra kami di Badan Gizi Nasional. Alhamdulillah, anggaran sebesar Rp70 triliun telah ditetapkan guna menjalankan Program Makan Bergizi Gratis,” ujar Ahmad.

Tak hanya sekadar merancang program, Ahmad Safei juga turun langsung ke lapangan dengan mengunjungi dapur-dapur masyarakat yang akan menjadi pusat penyediaan makanan bergizi.

“Saya sudah mengunjungi beberapa dapur di Kolaka. Anggaran berapapun akan kami usahakan agar program ini berjalan maksimal. Saat ini angka stunting masih berada di 21%, dan dengan adanya MBG, diharapkan tidak hanya kesehatan masyarakat yang meningkat, tetapi juga pertumbuhan ekonomi lokal,” tambahnya.

40 Ribu Penerima Manfaat, Butuh 200 Dapur

Menurut data yang dipaparkan dalam acara tersebut, jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis di Kolaka mencapai 40.000 orang, yang terdiri dari anak sekolah, santri pesantren, ibu hamil, serta bayi dan balita.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setidaknya diperlukan 200 dapur yang siap beroperasi. Namun, hingga saat ini, baru 1 dapur milik Badan Gizi Nasional yang sudah tersedia.

Sebagai solusi awal, program ini menargetkan pembangunan 15 dapur tambahan, dengan masing-masing dapur mampu melayani sekitar 3.000 orang setiap harinya.

“Saya ingin semua stakeholder, termasuk sektor perbankan, pertanian, perikanan, dan badan pangan, turut berperan aktif dalam program ini. Kita harus memanfaatkan dan meningkatkan produksi pangan lokal demi keberlanjutan program ini,” tegas Ahmad.

Percepatan Program MBG di Kolaka

Di akhir acara, Ahmad Safei menegaskan komitmennya untuk mempercepat pelaksanaan program MBG di Kolaka.

“Saat ini, anak-anak di Kolaka masih belum mendapatkan manfaat dari program ini, padahal kita sudah memasuki bulan Februari. Oleh karena itu, saya ingin segera mempercepat pembangunan dapur tambahan agar masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya,” pungkasnya.

Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengatasi stunting, meningkatkan gizi masyarakat, dan membangun generasi emas Indonesia yang lebih sehat dan kuat. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *