Bangun SPAM Bandar Lampung untuk Tingkatkan Layanan Air Minum, Menteri Basuki Targetkan Selesai Tahun 2022

Loading

JAKARTA (Indepedensi.com) – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung diharapkan dapat segera dituntaskan untuk meningkatkan layanan dan akses air minum aman bagi seluruh masyarakat di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Dengan kondisi layanan saat ini sekitar 30%, pembangunan SPAM Bandar Lampung akan menggandakan layanan air minum perpipaan menjadi 60%.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada saat melalukan peninjauan di SPAM Bandar Lampung bersama Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri.

“Dengan adanya SPAM Bandar Lampung, air yang berasal dari Bendungan Way Sekampung dapat dialirkan dan dijernihkan sebagai air minum bagi masyarakat Bandar Lampung. Semoga SPAM ini bisa cepat selesai sesuai target, atau bahkan bisa lebih cepat lagi,” kata Menteri Basuki.

Pembangunan SPAM Bandar Lampung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) antara Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui PDAM Way Rilau sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dengan PT Adhya Tirta Lampung selaku Badan Usaha. Untuk kegiatan yang bersumber dari APBN dikerjakan oleh PT Minarta dan PT Gemilang (KSO) sebagai kontraktor pelaksana. Proyek SPAM Bandar Lampung dimulai pada 28 November 2020 dan ditargetkan selesai pada tahun 2022.

“SPAM ini dibangun dengan total nilai investasi Rp1,3 triliun yang terdiri dari Rp485 miliar dari badan usaha, Rp258,8 miliar sebagai VGF, Rp300 miliar dari APBN Kementerian PUPR, Rp150 miliar dari APBD Kota Bandar Lampung, dan Rp131 miliar dari BUMD,” jelas Direktur Air Minum Anang Muchlis.

Anang menjelaskan investasi pembangunan SPAM Bandar Lampung dimanfaatkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan SPAM yang mencakup intake air baku dengan kapasitas 825 liter/detik dari Sungai Way Sekampung, dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas produksi 750 liter/detik.

Kemudian juga pembangunan jalur pipa transmisi air baku diameter 1.000 mm sepanjang 500 m, pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) KPBU diameter 1.000 mm sepanjang 22 km, reservoir dengan kapasitas 10.000 m³, JDU diameter 1.000 – 400 mm dan lebar 12.951 m, Jaringan Distribusi Bagi (JDB) sekunder diameter 300-150 mm dan lebar 58.114 m, serta jaringan distribusi pelayanan dan SR.

“Dari tahun 2018 sampai 2020, KPBU bisa menyelesaikan Unit Air Baku dan Produksi sampai progres 100%,” ucap Anang.

SPAM Kota Bandar Lampung akan menyuplai air bersih kepada PDAM Way Rilau dan ditargetkan dapat memasok air minum sebanyak 750 liter per detik untuk 60.000 SR atau sekitar 300.000 jiwa di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Rajabasa (4.462 SR), Way Halim (8.836 SR), Tanjung Senang (5.990 SR), Sukabumi (9.337 SR), Labuhan Ratu (5.770 SR), Kedaton (4.406 SR), Sukarame (8.092 SR), dan Kedamaian (6.388 SR). Dengan pelayanan air minum kepada delapan kecamatan tersebut, PDAM Way Rilau dapat meningkatkan cakupan layanan dari 30 persen menjadi 60 persen di tahun 2024.

Turut mendampingi Menteri Basuki yaitu Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Air Minum Anang Muchlis, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Alexander Leda, serta Kepala BPPW Lampung Maria Doeni. (wst)