JAKARTA (Independensi.com) – Asian Agri, salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, dan Apical, pengolah minyak nabati global, menggelar acara buka puasa bersama serta temu media untuk memaparkan perkembangan program keberlanjutan AsianAgri2030 dan Apical2030, yang diluncurkan sejak 2022.l, di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Johan Kurniawan, Director of Corporate Affairs RGE Palm Business, menegaskan bahwa kedua perusahaan mengedepankan prinsip keberlanjutan berdasarkan filosofi 5Cs—Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company—serta selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UNSDGs). Industri kelapa sawit dinilai memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, terutama dalam mendukung kesejahteraan petani mitra melalui program kemitraan dan intiplasma.

Kemajuan AsianAgri2030
Asian Agri berfokus pada empat pilar utama: Kemitraan dengan Petani, Pertumbuhan Inklusif, Iklim Positif, serta Produksi Bertanggung Jawab dan Berkelanjutan. Hingga 2024, perusahaan telah membantu 11 KUD memperoleh sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), mencapai 49% dari target 100% pada 2025.
Pada Pilar Pertumbuhan Inklusif, program AsianAgri2030 telah memberikan pelatihan vokasi kepada lebih dari 1.700 orang dan mendukung pengembangan UMKM di 54 desa dari target 159 desa di Sumatra Utara, Riau, dan Jambi. Selain itu, program Bag-to-School telah mendistribusikan 1.300 paket pendidikan dari target 5.000 murid.

Kemajuan Apical2030
Apical mencatat pencapaian signifikan dalam program Sustainable Living Villages (SLV), yang telah menjangkau 12 desa di Aceh Singkil dan 3 desa di Kutai Timur dari target 30 desa. Program ini mendukung petani dalam memperoleh pendapatan alternatif seperti budidaya madu Trigona dan kakao.

Apical juga menargetkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bagi 5.000 petani swadaya pada 2030. Melalui program SMILE yang diluncurkan bersama Asian Agri dan KAO pada 2020, sebanyak 3.489 petani telah bergabung, dan 1.373 di antaranya telah tersertifikasi RSPO.
Dalam Pilar Kemitraan Transformatif, Apical telah mencapai 93% dari target 100% dalam implementasi kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation). Selain itu, Pilar Aksi Iklim telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 21% dari target pengurangan 50% pada 2030.

Dengan perkembangan ini, Asian Agri dan Apical terus berkomitmen dalam keberlanjutan industri sawit serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.