Hari Sumasto

Hobi yang Menjadi Sumber Penghasilan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Berawal dari hobi berolahraga voli, tenis, dan pernah juga bermain golf, pria kelahiran Desa Pringapus – Kecamatan Pringapus – Kabupaten Semarang pada 18 Maret 1962 ini – setelah pensiun sebagai Penyuluh Pertanian di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah pada Agustus 1982 – masih tetap eksis dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat.

Dengan kata lain, Pak Hari – sapaan akrabnya – tidak bingung atau tidak tahu apa yang harus dilakukannya setelah purna tugas sebagai ASN.

Betul bahwa untuk sampai kepada eksistensi hidup dan kehidupan yang kini tengah dijalani, sebagai konsekuensinya Hari Sumasto memang harus melalui proses yang panjang: jatuh bangun, bangkit kembali dan seterusnya – tidak seperti kalau kita membalikkan telapak tangan!

Dan, terlepas dari masalah tersebut, yang jelas suami dari Budi Mulyani yang telah dikaruniai tiga orang anak masing-masing bernama Gogy, Wulan dan Nanda serta dua orang cucu ini, dikenal sebagai seorang ahli membangun lapangan tenis.

Uniknya yang memperkenalkan olahraga tersebut adalah  atasannya ketika Pak Hari menjadi ASN di Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara.

Dipaksa Bermain Tenis

Hampir setiap hari, usai tugas sebagai penyuluh pertanian, Pak Hari diajak paksa oleh rekan sesama penyuluh pertanian untuk bermain tenis bersama di BLK Purwareja Klampok yang lokasinya tidak jauh dari kantor Pak Hari.

“Akhirnya selain olahraga voli saya juga tetap menekuni olahraga tenis,” katanya.

Dari situlah awalnya kakek tiga orang cucu ini menggeluti olahraga tenis yang, tak hanya sebatas berlatih akan tetapi tak terhitung jumlah turnamen yang telah diikutinya – baik untuk mewakili tempatnya bekerja maupun tampil atas nama pribadi dalam event tenis berskala lokal dan nasional.

“Kabarnya Bapak juga aktif di olahraga golf?”

“Betul,” sahut Pak Hari. “Tapi untuk sementara golf saya tinggalkan. Uniknya yang ngajak golf juga teman main tenis saya yang namanya Pak Nono. Beliau meninggalkan olahraga tenis dan aktif di golf sampai di kemudian hari Pak Nono terpilih sebagai Ketua PGI Pengkab Banjarnegara,” tambahnya.

Menjawab pertanyaan tentang keahliannya  membangun lapangan tenis, Pak Hari mengaku belajar secara otodidak dengan melihat secara langsung dan bertanya secara mendetail ketika ada pribadi lepas pribadi yang mendapat pekerjaan membangun lapangan tenis.

“Persisnya saya menekuni perbaikan dan pembuatan lapangan tenis jenis flexi pave sejak saya masih menjadi penyuluh pertanian tahun 2017 sampai sekarang,” ujarnya.

Daerah-daerah yang lapangan tenisnya diperbaiki oleh Pak Hari antara lain Banjarnegara, Purbalingga, Karawang, Bandung, Lembang, Sukabumi, Balikpapan, Pekalongan, dan Bogor.

Nama Hari Sumasto juga tercatat sebagai Pengurus Pelti Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dengan jabatan sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi.

Ketika di akhir perbincangan IndependensI.com menanyakan tentang berapa nilai kontrak yang  diterimanya setiap kali dia mendapat jobs untuk membangun sebuah lapangan tenis jenis flexi pave, Pak Hari menolak secara halus.

Terlepas dari masalah tersebut, ayah dari tiga orang anak dan tiga orang cucu ini sangat bersyukur karena di masa pensiun seperti sekarang dia masih memiliki aktivitas yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh banyak orang terutama dan khususnya para penggemar olahraga tenis.

Di samping itu, pak Hari juga memberi kesempatan kerja bagi para pekerja sektor informal khususnya bangunan yang tinggal di Desa Karangjati (tanah tempat kelahiran istrinya) Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *