Murdaya Widyawimarta Poo saat menyampaikan laporan pertanggungjawaban di hadapan peserta Munas PB PGI di Jakarta pada 20 Februari 2023. Poo meninggal dunia karena kanker pada Senin (7/4/2025).

Komunitas Golf Berduka

41 total views , 1 views today

JAKARTA (IndependensI.com) – Senin 7 April 2025 kemarin komunitas golf Indonesia berduka atas meninggalnya Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Murdaya Widyawimarta Poo. Beliau meninggal dalam usia 84 tahun di sebuah rumah sakit  di Singapura pada jam 13.47 waktu setempat. Poo diketahui menderita penyakit kanker sejak dua tahun lalu.

Para pegolf dan para pemangku kepentingan olahraga golf di Tanah Air benar-benar merasa kehilangan. Karena, Ketua Umum PB PGI yang mendapat kepercayaan dari para komunitas golf yang bergabung di perkumpulan-perkumpulan golf serta para stakeholder golf selama dua periode tersebut, benar-benar peduli terhadap pembinaan dan peningkatan prestasi para pegolf di Tanah Air baik pegolf junior maupun amatir.

Namun, apa yang terjadi di lapangan tidak seperti yang diharapkan manakala setiap aktivitas harian orang per-orang di Indonesia dibatasi gara-gara pandemi Covid-19. Bahkan turnamen prestasi  yang telah menjadi agenda tetap PB PGI pun mengalami penundaan.

Menjaga Jarak

Akan tetapi di balik peristiwa yang tersebar ke seluruh jagat raya tersebut, ada hal Poositif yang bisa dipetik.Yakni munculnya trend baru dengan banyaknya warga masyarakat yang tertarik untuk bermain golf.

Sehingga ketika pemerintah menerapkan peraturan yang kemudian kita kenal dengan “Menjaga Jarak” para pegolf di NKRI tidak terlalu kaget, karena di dalam olahraga golf menjaga jarak memang sangat diutamakan terutama pada saat para pemain akan tee off untuk memulai dan melanjutkan permainan.

Yang jelas, selama pandemi Covid menjadi sebuah fenomena yang menakutkan, dengan tetap mentaati peraturan pemerintah untuk menjaga jarak dan mengenakan masker, mereka tetap aktif berlatih di Driving Range dan turun ke lapangan untuk bermain bersama piring group mereka masing-masing di setiap golf course yang tersebar di kota-kota besar di Tanah Air.

Dengan demikian banyak  memancing rasa ingin tahu masyarakat awam untuk melihat secara langsung orang-orang yang suka berlatih dan bermain golf.

Setelah masyarakat tahu bahwa masalah “Social Distancing” bukanlah hambatan atau penghalang bagi setiap golfer – tanpa ada yang menyuruh – masyarakat awam serta mereka yang sebelumnya sudah aktif menekuni cabang olahraga lain akhirnya berpindah haluan untuk menjadi golfer.

Pandemic Golfer

Uniknya tak hanya sebatas dari lingkungan olahraga lain yang “menyeberang” ke olahraga golf. Dari kalangan masyarakat yang sebelumnya dikenal sebagai ahli masak di restoran dan dari lingkungan artis pun banyak yang tertarik untuk aktif menekuni olahraga golf.

Sehingga dengan demikian situasi dan kondisi yang terjadi di driving range dan golf course pun kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19. Dan, saking banyaknya new comer bermunculan di olahraga golf, para pekerja di lapangan golf terutama caddy akhirnya kembali aktif mendampingi golfer lama maupun para pendatang baru.

Selain mendapat caddy fee sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh management golf course tempat para caddy tersebut bekerja, mereka juga memperoleh tip yang nilai nominalnya kadangkala jauh lebih besar dibandingkan dengan caddy fee yang telah ditetapkan oleh pihak management.

Dan, entah siapa gerangan yang memulai memberi julukan kepada para new comer di olahraga golf tersebut dengan sebutan atau julukan sebagai pandemic golfer, yang jelas jumlah mereka cenderung terus meningkat setelah pandemi Covid-19 berlalu.

Di samping ada banyak pandemic golfer yang akhirnya membentuk perkumpulan golf, ada juga di antara mereka yang mendapat kepercayaan dari pihak management golf course untuk menjadi “Duta” dan ikut mempromosikan golf course tempat di mana untuk pertama kalinya mereka mengenal dan bermain golf saat pandemi Covid melanda negeri kita tercinta.

Sejarah

Fenomena yang mewarnai pergolfan nasional tersebut akan tercatat dalam sejarah, karena baru untuk pertama kalinya terjadi di Indonesia ketika Murdaya Poo menjabat sebagai Ketua Umum PB PGI.

“Terima kasih Pak Poo atas semua kebaikan dan kesempatan yang telah diberikan kepada semua atlet dan stakeholder golf Indonesia,” kata Alga Topan, Pelatih Golf Nasional.

“Selamat jalan Pak Poo… Jasanya dalam memajukan golf Indonesia akan selalu kita kenang,” ujar Ichsan Hakim Batubara, Ketua Pengprov PGI Sumatera Utara.

(Penulis: Jonathan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *