Akibat peristiwa tersebut, empat orang penumpang meninggal dilokasi dan tiga lainnya mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andri Aswoko, mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal, kondisi jalan yang licin dan kecepatan kendaraan menjadi faktor utama.
“Data awal, ada empat penumpang mobil yang meninggal dunia di TKP dan tiga penumpang lainnya mengalami luka berat hingga dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.
Sementara dari pihak bus, lanjut Aswoko sejumlah penumpang luka ringan, termasuk sopir dan kenek yang dikabarkan mengalami patah tulang.
Terpisah, Kondektur Bus Rajawali Indah, Eko Prakoso, mengaku tidak mengetahui pasti kronologi kecelakaan. Sebab saat kejadian dirinya berada di tengah-tengah penumpang.
“Saya tadi posisi di tengah, habis narik uang ke penumpang. Tiba-tiba penumpang teriak, lalu terdengar suara benturan keras,” tuturnya.
Berdasarkan keterangan yang terhimpun, minibus yang mengangkut rombongan pengantar jamaah umroh itu melaju dari arah Lamongan masuk ke Gresik. Kendaraan sempat mengalami selip pada ban kiri sehingga oleng.
Ketika kendaraan melaju dengan kondisi tidak setabil itu, dari arah berlawanan muncul bus dikemudikan oleh Suwarno, warga Tuban. Sehingga tabrakan antar dua kendaraan tersebut tidak terhindarkan.
Saking kerasnya tabrakan itu, kondisi bodi depan mini bus ringsek berat. Bahkan, suasana di lokasi kejadian sempat mengalami kemacetan parah. Warga sekitar TKP dan pengguna jalan yang mengetahui ada kecelakaan berusaha menolong para korban sebelum polisi datang.
Sedangkan untuk data diri para korban masih dalam proses identifikasi pihak kepolisian. (Mor)