BANJARBARU (IndependensI.com) – Anggota DPR RI Mariana bersama Badan Gizi Nasional (BGN), menyelenggarakan kolaborasi strategis dalam rangka penanggulangan permasalahan gizi di Kota Banjarbaru, dengan fokus utama pada anak-anak dan ibu hamil Jumat, 11 April 2025.
Kegiatan sosialisasi program MBG ini dilaksanakan di Aula Bina Satria DPRD Banjarbaru, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Acara yang diikuti oleh 300-an peserta yang merupakan warga setempat ini dimulai pada pukul 14.00 WIB.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Mariana, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Banjarbaru Maulindah, dan perwakilan BGN Wahyudi Indrayana.
Inisiatif ini merupakan bagian dari pendekatan bertahap yang diusung oleh BGN melalui program-program terstruktur, dimulai dari penyediaan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dalam kesempatannya Anggota Komisi IX DPR RI Mariana, menyampaikan bahwa program MBG merupakan manifestasi nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari aspek fundamental, yakni pemenuhan gizi sejak dini. Pencegahan stunting dan gizi buruk menjadi prioritas karena memiliki dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak dan potensi kecerdasannya di masa depan,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Mariana.
Dengan sosialisasi seperti ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Masyarakat diharapkan dapat memahami pentingnya asupan gizi seimbang serta mengenali lebih dalam tujuan dari Program Makan Bergizi Gratis yang kami laksanakan bersama Badan Gizi Nasional,” lanjutnya.
Mariana juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, kuat, dan cerdas.
Sementara itu Pembina Tingkat I/IVB Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyudi Indrayana, menegaskan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menyukseskan program pemenuhan gizi nasional.
“Realisasi program ini tidak dapat dicapai tanpa adanya dukungan konkret dan kesadaran kolektif dari seluruh pihak. Untuk itu, Badan Gizi Nasional membuka ruang kolaborasi bagi bapak dan ibu yang ingin berkontribusi secara langsung, baik melalui kemitraan dalam pelaksanaan SPPG (Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi), maupun melalui edukasi kepada masyarakat dan keluarga mengenai pentingnya akses terhadap makanan bergizi secara merata dan berkelanjutan,” terang Wahyudi Indrayana.
Lebih lanjut, Wahyudi menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan hanya sebatas intervensi jangka pendek, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.
“Program ini menjadi titik awal dalam membentuk generasi bangsa yang sehat, unggul, dan berdaya saing tinggi. Hanya dengan komitmen bersama dan integritas dalam pelaksanaannya, visi menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas dan tangguh dapat kita wujudkan secara nyata,” imbuhnya.
Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Maulidah, juga menyampaikan urgensi peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam merealisasikan Program Pemenuhan Gizi Nasional.
Dalam paparannya, beliau menyoroti tantangan gizi lintas generasi yang tengah dihadapi Indonesia.
“Saat ini kita menghadapi fenomena intergenerational malnutrition, di mana Indonesia mengalami triple burden of malnutrition, yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan mikronutrien secara bersamaan, yang terjadi sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga fase pertumbuhan anak. Permasalahan gizi ini umumnya disebabkan oleh asupan yang tidak memadai sesuai kebutuhan tubuh, serta praktik konsumsi yang tidak tepat dan tidak aman,” jelas Maulidah.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Maulidah juga mengajak seluruh unsur masyarakat untuk terlibat aktif, khususnya dalam hal pengawasan keamanan pangan.
“Kami berharap tim sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan perwakilan orang tua murid yang ditunjuk dapat berperan sebagai pengawas keamanan pangan di lingkungan sekolah. Demikian pula, kami mengimbau agar tim kesehatan dan tim masyarakat—terutama Ketua RT, kader kesehatan, serta warga yang ditunjuk oleh kepala desa atau kelurahan—dapat turut serta dalam memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi masyarakat, khususnya anak-anak, aman dan bergizi,” tutup Maulidah.
Dengan keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat, program ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Dengan terwujudnya kolaborasi antara Anggota DPR RI, Badan Gizi Nasional, Dinas Kesehatan, serta seluruh elemen masyarakat, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi langkah strategis dalam menanggulangi permasalahan gizi di Banjarbaru secara berkelanjutan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan anak, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi.
Partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari sekolah, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat lokal, diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan pangan yang partisipatif dan menyeluruh.
Melalui sinergi ini, diharapkan lahir generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, sebagai pondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.