Denpasar (Independensi.com) – Suasana haru dan penuh semangat menyelimuti Gedung Pengadilan Tinggi Agama Bali, Minggu (15/6), saat puluhan santri TPQ Al Furqon Dukuh Sari bersama Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni Tuntaskan Masa belajar mereka dalam acara Khatmul Qur’an dan Imtihan Tartil & Tahfidz.
Momentum ini menjadi puncak pembelajaran para santri yang selama ini tekun belajar menggunakan metode Ummi, metode pembelajaran Al-Qur’an yang mengedepankan pendekatan sistematis, bertahap, dan menyeluruh.
“Alhamdulillah, dari hanya empat santri di awal, kini kami mendidik 37 santri aktif. Ini buah dari rutinitas belajar setiap ba’da Ashar hingga selesai. Hasilnya terlihat jelas, anak-anak makin lancar membaca dan percaya diri dalam menyampaikan hafalannya,” ujar Andre Kurniawan, Kepala TPQ Al Furqon sekaligus pengelola Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni.
Menurut Andre, pencapaian ini tak lepas dari komitmen tim pengajar yang membimbing para santri tak hanya membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, tetapi juga mengajarkan ilmu tajwid, Ghorib, doa-doa harian, hingga praktik wudhu dan salat. Semua dilakukan secara bertahap, terstruktur, dan penuh kesabaran.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Al Furqon yang konsisten mendukung program TPQ, mulai dari penyediaan fasilitas hingga peningkatan jumlah tenaga pengajar. “Dahulu hanya 3 guru, sekarang sudah 10. Dan insyaAllah yayasan siap terus mendukung,” tambahnya.
Wakil Ketua Yayasan Masjid Al Furqon Dukuh Sari, Heru Witono, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.
“Alhamdulillah, ini merupakan tahap penting dalam perjalanan belajar anak-anak kita. Tadi kita lihat bersama, suasana haru, lancarnya bacaan, dan semangat para santri menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan di TPQ ini,” katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para ustadz dan ustadzah yang telah sabar mendampingi santri, serta kepada para wali santri atas kepercayaannya. “Kami dari yayasan berkomitmen untuk terus mendukung TPQ Al Furqon agar ke depan dapat mencetak lebih banyak generasi Qur’ani,” tegas Heru.
Ketua Ummi Daerah Bali, Ustaz Edi Santoso, S.Pd, turut memberikan apresiasi atas pencapaian TPQ Al Furqon dan Rumah Ngaji Uwais Al-Qarni. Ia menilai program ini telah menunjukkan hasil yang sangat positif, baik dari sisi kualitas bacaan maupun jumlah peserta.
“Kalau sekarang 37 santri, semoga tahun depan bisa meningkat 100 persen. Bisa jadi butuh tempat yang lebih besar seperti ballroom untuk menampung antusiasme,” ujarnya dengan optimistis.
Ia juga menekankan pentingnya peran pengurus yayasan sebagai goodwill management agar proses pembelajaran berjalan maksimal. “Khatmul Qur’an ini bukan akhir, tapi awal dari program lanjutan. Ummi akan terus mendampingi agar santri bisa naik ke tahap selanjutnya,” tambahnya.
Perwakilan wali santri, Yadi Pemana, turut menyampaikan rasa syukur dan haru atas perubahan positif yang dirasakan sejak anak-anaknya belajar dengan metode Ummi.
“Mereka mulai membenahi bacaan, mengingatkan adik-adiknya, dan bangga jadi ‘ahli Al-Qur’an kecil’. Ini tentu tak lepas dari ketelatenan para guru. Semoga menjadi pahala yang tak terputus,” tuturnya.
Yadi juga mengajak para orang tua untuk terus mendukung anak-anak, baik dalam mendampingi di rumah maupun mempercayakan pendidikan ke TPQ yang terbukti konsisten membina generasi Qur’ani. (hd)