KABANJAHE (Independensi.com) – Kalangan dunia usaha di Kabupaten Karo harus memanfatkan bantuan pemerintah untuk membangkitkan perekonomian, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM meluncurkan program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Peluang tersebut harus dimanfaatkan oleh pengusaha Karo karena akan sangat membantu mendukung permodalan, khususnya pengusaha UMKM. Untuk itu, kalangan pengusaha harus segera mengurus legalitas perizinan. “Legalitas perizinan usaha itu menjadi salah satu persyaratan untuk mendapatkan bantuan presiden tersebut,’kata Pegiat UMKM dan Koperasi, Benson Kaban di Kabanjahe, Senin (16/11/2020).
Menurut Benson, saat ini UMKM menjadi salah satu yang diprioritaskan oleh pemerintah. Peran UMKM ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian yang ada di Indonesia. Namun sayangnya, banyak usaha mikro kecil menengah yang tidak peduli dengan legalitas perizinan, sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan presiden.
Di Kabupaten Karo khususnya, menurut Investigasi melaui Bintang Karunia Organizer (BKO), sejak Agustus 2020, pandemik Covid 19 sudah sangat berdampak kepada Perekonomian di Kabupaten Karo. Bahkan, bisa disimpulkan menjadi krisis baru, ekonomi lesu dan masyarakat kebanyakan mengalami kebuntuan dalam hal pemecahan masalah ekonomi.
Krisis baru disebabkan karena anjloknya harga-harga tanaman holtikultura dan hasil bumi yang berorientasi ekspor khususnya Kopi dalam kurun waktu yang panjang. Di sisi lain, Petani di dataran tinggi Karo selama ini masih berciri sebagai petani murni, bisa-nya hanya menanam.
Petani pada umumnya tidak menguasai pasar dan petani belum terbiasa dengan usaha agro industri. Pengolahan hasil bumi menjadi produk jadi atau setengah jadi, adapun yang baru memulai masih Produk Kopi. “Nah, dalam situasi Pandemik Covid 19 juga melulu-lantakkan usaha Jasa Pariwisata dan usaha jasa Entertaiment di Kabupaten Karo,” kata Benson yang juga Ketua Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia (AEKI) Kabupaten Karo ini.
Supaya pengusaha pengusaha Karo maju, maka tugas mendesak kita saat ini adalah Legalitas Usaha, sekali lagi Legalitas! Banyak kalangan pengusaha selama ini sudah memulai kegiatan usahanya, tetapi tidak mengurus izin usahanya, karena banyak hal dan ada sebab.
Oleh karena itu, Benson mendorong semua pengusaha yang belum memiliki legaliatas perizinan usaha supaya fokus mendapatkan izin usaha. “Ayo bergerak urus Izin, dan tim kita sudah siap membantu dan menggerakkan guna mempercepat hal tersebut. Kami siap menjembatani ke Dinas terkait dan Bank BRI sebagai mitra Kementerian Koperasi dan UMKM dalam menyalurkan bantuan tersebut,” tambah Benson.
Pemuda harus memotori gerakan tersebut hingga kita buktikan Karo bisa dan Karo bisa bangkit dari Krisis Baru ini dengan tumbuh berkembangnya UMKM di Karo.
“Kita memiliki modal utama yakni, petani sangat melek dengan penggunaan perangkat IT khususnya Android. Lebih 2000 Kedai Kopi di Kabupaten Karo dan hampir separoh sudah memilillki layanan WIFI Gratis serta Tingkat kepedulian terhadap kampung asal bagi orang Dataran Tinggi Karo yang sudah merantau sangatlah tinggi, ditandai dengan aktifnya berbagai komunikasi di group media Sosial.
Dirikan BKO
Guna mendorong kemajuan UMKM di Kabaupaten Karo serta mendapatkan perizinan, Benson kaban yang juga aktivis lingkungan tersebut membuat slogan Karo Bangkit. Untuk memperlancar program Karo Bangkit tersebut, mlalui media sosial telah dibentuk Bintang Karunia Organizer (BKO).
BKO saat ini berposko di “Tiga Berastagi Hotel” di Kota Berastagi. Sebagai langkah awal bisa menghubungi dari Fanpage Facebook @BintangKaruniaOrganizer. BKO dipimpin Benson Kaban, berlatar belakang sebagai Pegiat UMKM dan Koperasi, kegiatan terkini menghadirkan komoditas Ikan di Pasar Induk Laucih Medan (2019).
Sebelumnya Benson Kaban menggagas berdirinya Koperasi Gunung Sibuaten Jaya (GSJ) di Karo (2018), Koperasi Pinang Nusantara (KPN) di Kuala Tungkal, Jambi (2017), Menggagas berdirinya AAI (Asosiasi Aren Indonesia) tahun 2016 melaui lembaga Forum Bumi Hijau (FBH) di Buluh Awar Sibolangit, kini berpusat di Jakarta dan dalam tahun yang sama melakakan Pengembagan TWA Lau Debuk-debuk dengan mengadakan event Erpangir Ku Lau dan Menggagas dan mendirikan AKTK (Asosiasi Kopi Taneh Karo) tahun 2015.
Sebelumnya tahun 2011 mendirikan Komunitas Sinabung Coffee menggerakkan Petani menam Kopi ditengah Erupsi Sinabung. Kemudian, mensosialisasikan kopi sebagai tanaman yang paling tahan dari hantaman abu vulkanik. Mengarahkan bantuan bibit kopi ke Petani khususnya di ring Sinabung dan tahun 2014. Juga pernah mengikuti pameran pada event MICF (Medan International Coffee Festival) dengam membawa Brand Kopi Karo dalam Stand Sinabung Coffee.