Erick Thohir Bakal Rampingkan 143 Perusahaan Menjadi 40 Perusahaan BUMN

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dirinya bakal merampingkan jumlah BUMN dari 143 perusahaan menjadi 40 perusahaan saja. Menurutnya, BUMN harus dapat menjalankan tugas sebagai lokomotif pembangunan dan penyeimbang ekonomi sekaligus sebagai korporasi.

“BUMN, tadi di sampaikan, sangat berat, tidak beda dengan swasta, 90 persen terdampak Covid-19. Kalau kita lihat labanya menurun, tapi saya rasa itu jadi bagian yanh tepat, saat ini BUMN ini sudah saatnya kita rapikan,” katanya dalam Halal Bihalal KAHMI, Senin (14/6/2021).

Erick melanjutkan, 40 BUMN yang dirampingkan akan dikategorikan menjadi 12 klaster. Klaster-klaster ini diharapkan bisa memiliki kinerja yang maksimal namun tidak melupakan kewajibannya untuk mensejahterakan rakyat.

“Seperti klaster Himbara dan telekomunikasi kita yang pasarnya bebas, bersaing dengan swasta dan asing tapi masih menang. Di Himbara ada 3 bank yang masuk fortune, jadi perusahaan besar, Mandiri, BRI, BNI. Di klaster telekomunikasi, sekarang eranya merger, tapi Telkom, Telkomsel masih besar,” ujar Erick.

Kinerja BUMN, lanjutnya, harus semakin meningkat, meskipun tidak mudah. Tapi pandemi Covid-19 dan digitalisasi bergerak semakin cepat sehingga BUMN harus ikut gerak cepat agar tidak tertinggal.

“Karena itu, sejak awal kami memberanikan diri bahwa BUMN nggak usah banyak-banyak, buat apa punya 143 BUMN, toh dividennya cuma dari 10 BUMN. Kalau jumlahnya banyak yang nggak sehat nggak ada hasilnya. Akhirnya cuma jadi sapi perah,” tutupnya.