JAYAPURA (Independensi.com) – Koopsgab TNI Papua berhasil mengevakuasi 9 dari 11 Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Distrik Kiwirok, Kab. Pegunungan Bintang, Jayapura, Jumat (17/9/2021). Mereka dievakuasi setelah ditahan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST). Satu anggota TNI mendapat perawatan setelah terjadi kontak senjata dengan kelompok tersebut.
Rombongan tersebut tiba di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, dengan menggunakan helikopter. Dalam jumpa pers Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengungkapkan, sembilan tenaga kesehatan selamat dari kekerasan, kebiadaban dan kekejaman KST di Distrik Kiwirok, Kab. Pegunungan Bintang dan mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
“Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri,” ungkap Kasdam XVII/Cenderawasih. Selanjutnya ditambahkan Kasdam bahwa satu korban atas nama Suster Gabriella Meilani yang ditemukan meninggal dunia juga segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok.
“Jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para Nakes dan jenazah Suster Gabriella Meilani mengalami penundaan yang seyogyanya dilaksanakan kemarin, sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini,” jelas Kasdam.
Lebih lanjut, Kasdam XVII/Cenderawasih menegaskan, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan tambahan pasukan untuk melaksanakan pengamanaan serta pengejaran terhadap KST di wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya. “Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono telah memberikan perintah agar personel TNI yang berada di Distrik Kiwirok Kompleks untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan baik hidup ataupun mati terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut,” tegas Kasdam.
Lebih lanjut Bambang Trisnohadi menyampaikan, atas instruksi Pangdam XVII/Cenderawasih, Kodam XVII/Cenderawasih memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada masyarakat Distrik Kiwirok yang bertujuan membantu meringankan beban hidup dan juga dimana saat ini pasar yang ada telah dibakar oleh KST sehingga masyarakat tidak dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Di akhir press conference tersebut, Kasdam XVII/Cenderawasih menyampaikan duka yang mendalam dan rasa prihatin atas tindakan yang dilakukan oleh KST yang sudah di luar batas kemanusiaan. “Mereka yang sudah mengabdikan diri, meninggalkan keluarga untuk bertugas di daerah terpencil dalam rangka melayani, membantu dan merawat masyarakat yang sakit tetapi mereka justru yang menjadi korban,” tambah Kasdam. Demikian berita dikutip dari rilis Pendam XVII/Cenderawasih.