Massa KMG yang berunjukrasa di depan Kantor Dinas Sosial Gresik, Jawa Timur, menuntut pengusutan kasus dugaan penyimpangan bansos BPNT

Geram Dengan Penyimpangan Bansos BPNT, Massa KMG Kepung Kantor Dinsos Gresik Diserbu Massa KMG

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Massa yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Gresik (KMG), mengelar aksi unjukrasa di depan kantor dinas sosial (Dinsos) setempat. Untuk menuntut, dugaan penyelewengan distribusi program bantuan pangan non tunai (BPNT) diusut tuntas.

“Usut tuntas pemberian beras BPNT tak layak untuk KPM (keluarga penerima manfaat) di Desa Morowudi, Cerme. Tak hanya di Morowudi, tapi desa lain pun harus diusut tuntas jika terbukti ada penyimpangan,” kata Syafiudin dalam orasinya di depan Kantor Dinsos.

“Jangan biarkan penyimpangan BPNT ini terus menerus terjadi, untuk itu kami minta Kepala Dinsos Gresik agar mengusut tuntas temuan-temuan penyimpangan BPNT, maupun bansos lainnya yang berpotensi adanya penyimpangan,” teriaknya, Senin (25/1).

Tak hanya itu saja Syaifudin juga meminta kepada Kepala Dinsos Gresik, agar sering menggelar inspeksi mendadak (sidak) pada saat bansos disalurkan. Pasalnya, banyak ditemukan komoditi bansos yang diberikan kepada KPM tak layak atau tak memenuhi syarat dan juga harganya sengaja dipermainkan.

“Saya contohkan kacang yang harganya Rp 15 ribu perkilogram dinaikkan menjadi Rp 20 ribu perkilogram, serta KPM ada yang dikasih daging ada yang juga tidak. Bahkan, banyak lagi kasus-kasus penyimpangan serupa yang tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

“Kami memperoleh banyak temuan penyimpangan dalam penyaluran program bansos BNPT dan berdasarkan data yang diterima di Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, pernah ada kartu 45 KMP dibawa perangkat desa yang tak dikembalikan. Sehingga, perangkat desa itu yang menikmati bansos bukan KPM yang seharusnya menerima,” ungkap Syaifudin.

Sementara, Kepala Dinsos Gresik Ummi.Khoiroh yang menemui pengujukrasa mengaku berterima kasih karena memperoleh masukan agar tata kelola bansos bisa lebih baik.

“In Sya Allah, beliau-beliuanya yang berunjukrasa ini niatnya baik. Untuk kontrol sosial, untuk perbaikan semua pihak,” tandasnya.

Dalam aksinya para demonstran juga  mengusung spanduk beserta poster dan di antaranya terdapat tulisan ‘Tindak tegas pelaku penyalagunaan bantuan sosial (bansos) dan tempelkan data penerima bansos di papan pengumuman desa/kelurahan’.

Ada pula poster bertuliskan ‘PKH/BPNT dudu duweke mbahmu (PKH/BPNT tidak punya kakek/nenekmu) kembalikan dana bansos yang kalian rampok; usut tuntas tikus bansos; ada apa dengan Dinsos; usut tuntas bansos; dan lain-lain. (Mor)