Ketua DPD PKS Gresik Fahrizal, mengatakan bahwa masyarakat sudah terpukul imbas dari kenaikan harga minyak goreng pada beberapa waktu lalu. Kini, di tambah lagi dengan naiknya harga BBM.
“Kenaikan harga BBM dan solar bersubsidi akan menciptakan efek domino berupa kenaikan harga secara keseluruhan di berbagai sektor,” ujarnya, Rabu (7/9).
“Masyarakat masih tergiyang dengan naiknya harga minyak goreng, yang berimbas pada naiknya harga telur dipasaran. Sekarang ditambah lagi kenaikan harga BBM, maka bisa dipastikan akan diikuti oleh kenaikan seluruh bahan kebutuhan pokok maupun barang,” tegasnya.
Penegasan sikap penolakan ini, lanjut Fahrizal untuk mendukung sikap DPP PKS dan Fraksi PKS DPR RI untuk menyuarakan aspirasi rakyat yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Penolakan PKS terhadap keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM, juga diimplementasikan melalui aksi walk out (WO) di sidang paripurna DPR RI dengan agenda pengambilan keputusan soal RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021, pada Selasa (6/9) lalu,” tuturnya
“Sikap yang diambil Fraksi PKS DPR RI sebagai bentuk komitmen terhadap rakyat, PKS berdiri bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM, PKS tidak ingin rakyat semakin berat beban hidupnya dan semakin susah,” tegasnya.
Di tambahkan Fahriza, PKS meminta agar pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi agar sesegera mungkin mencabut kebijakan kenaikan harga BBM agar masyarakat tidak semakin terbebani.
“Dalam kesempatan ini, kami meminta agar Presiden Jokowi segera mencabut kebijakan kenaikan harga BBM ini agar masyarakat jangan semakin terbebani,” pungkasnya. (Mor)